Doni Monardo Dilantik Jadi Sekjen Wantannas, Putra Minang yang Mengabdikan Diri di Dunia Militer

Doni Monardo Dilantik Jadi Sekjen Wantannas, Putra Minang yang Mengabdikan Diri di Dunia Militer
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto melantik mantan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Jumat (6/4/2018) sekitar pukul 09.00 WIB di Gedung Kemenkopolhukam.
 
Acara pelantikan terpantau juga cukup singkat, karena sekitar pukul 10.00 WIB pelantikan sudah selesai dan para tamu satu per satu meninggalkan lokasi. 
 
Pada pelantikan tersebut sempat terlihat Doni Monardo berjalan mengenakan jas berwarna hitam disertai dasi berwarna hitam beserta peci berwarna hitam. Namun sayangnya, setelah acara pelantikan tersebut Doni tidak mau bertemu dan berbicara lebih lanjut kepada awak media terkait dengan pelantikannya hari ini.
 
Mayjen TNI Doni Monardo.
"Pelantikan sudah selesai tapi maaf bapak (Doni) belum bisa memberi keterangan. Nanti saya akan berikan release terkait pelantikan hari ini," ujar Letkol Asep Kabag Sistem Informasi Setjen Wantannas di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
 
Doni diangkat menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) lewat keputusan yang tertuang dalam Keppres nomor 24/TPA tahun 2018 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional. Keppres tersebut ditetapkan pada 14 Maret 2018.
 
Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963. Putera dari pasangan asal Nagari Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Letkol Nasrul Saad dan Roeslina ini, sejak kecil sudah terbiasa berpindah-pindah ke beberapa daerah mengikuti pekerjaan orang tua sebagai polisi militer.
 
Mayjen TNI Doni Monardo (kanan) bersama Presiden Jokowi dan Jenderal Gatot Nurmantyo (saat itu Panglima TNI).
 
Dari Cimahi Doni mengikuti ayahnya yang pindah tugas ke Meulabouh, Aceh Barat, kemudian pindah ke Lhokseumawe lalu menetap di Banda Aceh hingga memasuki sekolah tingkat SMP. Tahun 1975, ia pindah ke daerah asal Padang, Sumatra Barat. Di Padang ia menyelesaikan sekolah di SMAN 1 Padang pada 1981. 
 
Dia kemudian melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer hingga tamat tahun 1985. Sebelum menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, Doni pernah menjabat sebagai Pangdam Pattimura selama dua tahun di Maluku. Juga pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2014. Di era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Doni menjadi Komandan Paspampres.
 
 
Sumber: kumparan.com