Amak Rela Tinggalkan Ujian Semester Demi Upah Menggiurkan Jadi Kurir Sabu

Amak Rela Tinggalkan Ujian Semester Demi Upah Menggiurkan Jadi Kurir Sabu
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Terkait pengungkapan 3 kilogram sabu senilai Rp 3 miliar yang dilakukan oleh pihak bandara Sultan Syarief Qasim bersama Sat Narkoba Polresta Pekanbaru pada Sabtu (17/03) lalu, menjadi suatu penyesalan mendalam oleh satu dari tiga orang pelaku yakni Nurfahmi alias Amak (20).
 
Pelajar SMK di salah satu sekolah di Banjarmasin ini mengaku tergiur atas iming-iming uang sebesar Rp 15 juta yang akan diterimanya setelah berhasil menjalankan pekerjaan yang membahayakan dirinya tersebut.
 
Kepada Riaumandiri.co, Senin (19/3/2018), Amak mengaku bahwa dirinya saat ini masih dalam masa ujian semester di sekolahnya, namun lantaran iming-iming uang yang besar oleh kakak sepupunya dan kondisi ekonomi yang sulit, akhirnya dirinya dia nekat melakukan pekerjaan yang penuh dengan resiko tersebut,
 
"Saya butuh uang itu, sebagian rencananya akan saya kasih ke orang tua saya," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca. 
 
Saat ditanya apakah dirinya kenal dengan orang yang menyuruh dirinya untuk menjemput barang haram tersebut, dia menjawab tidak kenal.
 
"Saya tidak kenal. Saya hanya ditelepon saja, dan saat mengambil barangpun saya tidak melihat orangnya," tambahnya. 
 
Dikatakan Amak, dirinya baru menerima uang sebesar 1,5 juta untuk uang muka penjemputan barang haram tersebut, dan bila nantinya sabu tersebut telah sampai sisanya akan dilunasi. 
 
Nasib memang tak bisa ditebak, namun Amak harus pasrah dan siap atas perbuatannya yang melanggar hukum. Dinginya jeruji besi telah menanti kedatanganya yang untuk sementara terjerat dengan UU Narkotika  no 35 tahun 2009 pasal 112 dan 114 dengan ancaman hukuman seumur hidup.
 
Reporter: Anom Sumantri
Editor: Nandra F Piliang