Sadis, Bayi Hasil Hubungan Gelap Ini Dikubur di Bawah Pohon Pisang

Sadis, Bayi Hasil Hubungan Gelap Ini Dikubur di Bawah Pohon Pisang
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Bayi tak berdosa diduga korban aborsi ditemukan terkubur di dalam tanah sedalam 60 cm dan lebar 50 cm dalam keadaan membusuk, Senin (5/3/2018) malam. 
 
Pelaku yang merupakan pasangan tidak sah yakni KRA wanita berumur 20 tahun, warga Jalan Pinang, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau, diamankan di tempat kerjanya, Toko Martin. Sementara kekasihnya RR (25) diamankan di rumahnya Jalan Kapau Sari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. 
 
"Keduanya sekarang telah kita amankan dan masih menjalani pemeriksaan mendalam, " kata Kanit Reskrim Polsek Tenayan Raya, Ipda Budi, kepada Riaumandiri.co saat dikonfirmasi, Selasa (6/3/2018) siang. 
 
Diceritakan Mas Budi, sapaan akrabnya, berawal dari informasi warga yang curiga atas gerak gerik RR yang selalu menghampiri dua buah batang pisang yang berada tak jauh dari rumahnya. RR yang saat itu sembari menangis menimbulkan tanda tanya besar bagi warga setempat. 
 
Berdasarkan laporan tersebut, Kanit Reskrim bersama anggota langsung menuju lokasi yang dicurigai. Di sana Ipda Budi didampingi warga lalu membongkar tanaman pisang yang dicurigai tersebut.
 
"Kecurigaan masyarakat tersebut benar adanya, ternyata di dalam tanah tersebut ada sesosok mayat bayi terbungkus plastik," kata Budi. 
 
Melihat kejadian tersebut, kecurigaan petugas langsung mengarah ke tersangka RR. Kebetulan saat polisi mengamankannya, RR sedang berada di rumahnya bersama orang tuanya. 
 
Tidak berhenti sampai di situ, dari pengakuan RR bahwa ibu dari bayi tak berdosa tersebut merupakan pacarnya bernama KRA yang sehari-hari bekerja di salah satu toko di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. 
 
"Untuk KRA kita jemput di tempat kerjanya Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru," tambah Budi. 
 
Dari hasil interogasi polisi terhadap pelaku, bayi tersebut merupakan hasil dari hubungan gelap keduanya. Lantaran takut ketahuan keluarga, keduanya sepakat menggugurkan bayi tak berdosa yakni dengan meminum obat penggugur kandungan. 
 
Setelah mendapat reaksi dari obat yang diminumnya, KRA nekat menggugurkan bayi tersebut seorang diri di kamar mandi pada dini hari. Bayi yang sudah tidak bernyawa itu langsung dimasukkan ke dalam plastik. Selanjutnya KRA membersihkan bekas darah di kamar mandi.
 
KRA lalu menghubungi RR, mengatakan bahwa bayi tersebut sudah digugurkan. RR dengan pakaian rapi lantas menjemput bayi sembari membawa tas. 
 
"Pagi-pagi RR dengan berpakaian rapi datang ke rumah KRA untuk mengambil bayi dan langsung dibawa pulang ke rumah," beber Mas Budi. 
 
Saat malam tiba dan suasana sepi, RR dengan gerak cepat langsung menggali lobang yang tak jauh dari rumahnya. Setelah mayat bayi itu dikubur, RR juga menanam pohon pisang di atasnya dan langsung pulang ke rumah.
 
"Setelah itulah, si RR ini sering menghampiri pohon pisang tersebut sambil bersedih dan dari situlah muncul kecurigaan warga yang melihat," terang Mas Budi. 
 
Saat ini kedua pelaku sudah diamankan bersama barang bukti dan polisi masih mendalami pemeriksaan serta akan memanggil pihak keluarga dan saksi. 
 
Reporter :  Anom Sumantri
Editor     :  Rico Mardianto