Februari, Pertumbuhan Ekonomi Riau Deflasi 0,27 Persen

Februari, Pertumbuhan Ekonomi Riau Deflasi 0,27 Persen
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis provinsi Riau pada Februari 2018 mengalami deflasi sebesar 0,27 persen. Kondisi ini berbeda dari kondisi pertumbuhan secara nasional yang justru mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. 
 
Demikian diungkapkan oleh Kepala BPS Riau, Aden Gultom dalam rilis ekonomi bulanan, Kamis (1/3/2018) di kantor BPS Riau. Dikatakannya, dari tiga daerah yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, yakni Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan seluruhnya mengalami deflasi. Akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di bulan yang sama Riau justru tercatat mengalami inflasi sebesar 3,33 persen. 
 
"Kondisi deflasi ini masih cukup terkendali, karena ada beberapa harga komoditas mengalami penurunan, dengan angka IHK sebesar 133,83. Sementara tingkat inflasi untuk tahun kalender adalah 0,29 persen," ujar Aden. 
 
Dijelaskannya, terjadinya deflasi disebabkan karena adanya penurunan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditas. Khususnya pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 1,89 persen, sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi,” ujar Aden. 
 
Adapun komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain daging ayam ras, cabai merah, bawang merah, kentang, telur ayam ras, kangkung, bayam, udang basah dan lain-lain. Sementara itu komoditas yang memberi andil inflasi antara lain beras, serai, teri, bensin, upah pembantu rumah tangga, bawang putih, dan lain-lain.
 
Dengan inflasi yang terjadi di 3 kota tersebut, yakni Tembilahan sebesar 0,70%, Pekanbaru sebesar 0,59%, dan Dumai sebesar 0,36%. Jika dibandingkan dari bulan sebelumnya, angka deflasi ini jauh lebih kecil yakni 0,62 persen," pungkasnya. 
 
Reporter:  Renny Rahayu
Editor:  Rico Mardianto