Darmansyah: 300 Ton Cadangan Pangan Pemprov Riau Stand By di Bulog

Darmansyah: 300 Ton Cadangan Pangan Pemprov Riau Stand By di Bulog
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Ir Darmansyah, mengatakan, cadangan pangan Pemerintah Provinsi Riau siap untuk membantu masyarakat Riau yang terkena musibah, seperti banjir. 
 
"Di tengah musim hujan saat ini, sejumlah daerah di Riau rawan terkena banjir. Untuk mengantisipasi kebutuhan pangan bagi masyarakat yang menjadi korban musibah banjir, cadangan pangan atau beras yang dimiliki Pemprov melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau untuk bantuan tanggap darurat, siap disalurkan sesuai mekanisme yang sudah diatur pemerintah," jelas Darmansyah, Selasa (26/12/2017).
 
Cadangan pangan yang dimiliki Pemprov Riau, katanya, saat ini disimpan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) yang berada di Kota Pekanbaru. 
 
"Ada sekitar 300 ton beras yang saat ini stand by di gudang Bulog," ujarnya.
 
Dijelaskan Darmansyah, dalam penyaluran bantuan tanggap darurat tersebut ada mekanisme dan ketentuan yang harus dilalui. 
 
"Harus ada data akurat jumlah kepala keluarga yang terkena dampak banjir yang disampaikan kepala desa atau lurah yang diketahui camat. Kemudian berdasarkan data dari kades dan camat itu, baru ada surat permintaan bantuan cadangan pangan yang dibuat oleh Sekda atau Bupati kepada Gubernur Riau, c.q. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau," jelasnya.
 
Menurut Darmansyah, dalam penyaluran cadangan pangan, tanggung jawab DKP di saat masa banjir berlanjut. 
 
"Saat banjir terjadi itu tanggung jawab dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun demikian, jika saat banjir terjadi stok bantuan beras dari Dinsos dan BPBD habis, maka DKP juga harus turun tangan," katanya lagi.
 
 
Penyerahan bantuan beras di Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling, Indragiri Hilir, 15 Desember 2017.
 
 
Dalam kesempatan itu, Darmansyah juga mengatakan, cadangan pangan itu terdiri dari cadangan pangan pemda dan pemerintah pusat. Cadangan pangan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial bisa dicairkan, berdasarkan surat permintaan gubernur maksimal 200 ton dan kalau berdasarkan surat permintaan bupati/walikota maksimal sebanyak 100 ton. Sedangkan cadangan pemda, permintaan bupati atau walikota bisa dicairkan maksimal 200 ton.
 
"Cadangan pangan ini sangat penting bagi masyarakat Riau karena sejumlah daerah berpotensi dilanda musibah banjir yang rutin setiap tahunnya. Ada sekitar 200 desa di Riau yang berpotensi dilanda banjir," katanya.
 
Untuk tahun 2017, jelas Darmansyah, cadangan pangan Pemprov Riau sudah disalurkan DKP ke sejumlah kabupaten yang terkena banjir. Untuk Kabupaten Kuansing sudah didistribusikan sebanyak 10 ton beras pada tanggal 15 Maret 2017. Kecamatan yang terkena banjir yakni Kecamatan Cerenti, Inuman, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Pangean, Benai, Sentajo Raya, Kuantan Tengah, Hulu Kuantan, Kuantan Mudik dan Kecamatan Gunung Toar.
 
Pada tanggal 20 Maret 2017, disalurkan ke Kabupaten Kampar sebanyak 10 ton beras. Ada 14 kecamatan yang dilaporkan dilanda banjir, yakni, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kampar, Kampar Utara, Kampar Kiri Hulu, Salo, Rumbio Jaya, Perhentian Raja, Koto Kampar Hulu, Kampar Kiri, Gunung Sahilan, Siak Hulu, Tambang, Bangkinang Kota dan Kecamatan XIII Koto Kampar.
 
Selanjutnya pada tanggal 27 Maret 2017, disalurkan ke Kabupaten Indragiri Hulu juga sebanya 10 ton beras, dengan 9 kecamatan yang terkena banjir. Ke-9 kecamatan tersebut adalah, Kelayang, Rakit Kulim, Peranap, Batang Peranap, Sei Lala, Pasir Penyu, Rengat, Lirik dan Rengat Barat.
 
Tanggal 5 April 2017 didistribusikan ke Rokan Hulu, sebanyak 10 ton beras. Bantuan beras untuk Rokan Hulu disalurkan ke Kecamatan Rambah Hilir, Tambusai, Kunto Darussalam, Kepenuhan dan Kecamatan Bonai Darussalam. 
 
"Dan yang terbaru, yakni tanggal 15 Desember 2017 disalurkan ke Indragiri Hilir sebanyak 2,1 ton beras ke Kecamatan Tempuling, tepatnya di Desa Mumpa. Saat ini masih ada sekitar 300 ton beras di Bulog dan siap disalurkan untuk daerah tanggap darurat banjir," pungkas Darmansyah. (rls)