TELUK KUANTAN (RIAUMANDIRI.co) - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Kesehatan, mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 3,2 miliar pada 2017. Dana tersebut untuk kebutuhan belanja obat di puskesmas.

 

"Anggaran belanja obat-obatan sebesar Rp 3,2 miliar, menggunakan DAK. Dan itu hanya untuk kebutuhan obat di puskesmas. Untuk kebutuhan di RSUD Teluk Kuantan berbeda lagi anggarannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, dr. Reza Tjahyadi kepada riaumandiri.co, di Kantornya, Selasa (15/8).

 

Ia mengatakan, dengan dialokasikannya anggaran obat-obatan khusus untuk puskesmas, maka tidak akan ada lagi laporan kekurangan obat di seluruh puskesmas yang ada di Kuansing.

 

Menurut dia, kebutuhan obat untuk Puskesmas tersebut hanya obat-obatan untuk mengatasi penyakit biasa atau jenis obatnya merupakan obat dasar. Sementara untuk kebutuhan obat-obatan di RSUD Teluk Kuantan, anggarannya berbeda karena sudah punya OPD tersendiri.

 

Pengadaan obat-obatan itu sendiri, katanya, melalui lelang e-Katalog dan disesuaikan dengan jumlah penduduk. Dengan begitu akan ada total kebutuhan obat yang harus disediakan oleh pemerintah.

 

"Proses pengadaannya sudah dimulai, melalui sistem e-Katalog. Selain obat, kita juga ada melakukan pengadaan alat kesehatan habis pakai, dan dalam waktu dekat ini sudah dapat didistribusikan ke masing masing puskesmas." terangnya.

 

Dengan dialokasikannya anggaran obat-obatan untuk Puskesmas sebesar Rp 3,2 miliar, ungkap Reza, diharapkan mampu menangani kebutuhan obat untuk wilayah sekitar Kuansing, meski jenis obat tersebut untuk pengobatan dasar.

 

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan setempat, terdapat 25 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan Kabupaten Kuansing. Dari 25 Puskesmas itu, ada beberapa puskesmas yang sudah melayani rawat inap.

 

"Kita harap kebutuhan obat di setiap puskesmas tahun ini tercukupi," ucapnya.

 

Reza mengimbau agar masyarakat Kuansing memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Hal itu disampaikan karena saat ini pelayanan dan ketersediaan obat obatan di setiap puskesmas sudah cukup memadai.

 

"Masyarakat yang sakit hendaknya ke puskesmas terlebih dahulu sebelum ke RSUD, agar tidak terjadi penumpukan pasien di RSUD," katanya.

 

Reporter: Hendra Wandi

Editor: Nandra F Piliang