Dari Pameran Pendukungan Warisan Budaya Tak Benda

Komitmen Riau Jadikan Pantun Road to Unesco

Komitmen Riau Jadikan Pantun Road to Unesco
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pemerintah Provinsi Riau terus menunjukkan komitmennya menjadikan Riau sebagai pusat budaya Melayu, sesuai dengan Visi Riau 2020. Salah satunya dibuktikan dengan diakuinya 10 budaya tak benda Riau oleh pemerintah pusat.
 
Selain itu, budaya Melayu Riau yang identik dengan pantun, juga bakal dipatenkan. Dalam hal ini, Pemprov Riau akan terus mengupayakan pengakuan dari dunia melalui Unesco. Targetnya, pada tahun 2018 mendatang, upaya itu sudah bisa disahkan.
 
Direktur Warisan Diplomasi dan Kebudayaan Kemendikbud RI, Nadjamuddin Ramly, mengatakan, setiap tahun pihaknya mengusulkan warisan budaya tak benda maupun benda ke Unesco untuk mendapat pengakuan. 
 
Dikatakan, upaya yang selama telah ditunjukkan Pemprov Riau melalui Gubernur Riau, mendapat perhatian khusus dari pihaknya. Karena itu, pihaknya juga akan ikut memperjuangkan supaya pantun disahkan sebagai warisan dunia.
 
"Bagaimana pun, budaya Melayu Riau yakni berpantun, tidak boleh putus, dan akan terus diperjuangkan. Dalam hal ini, butuh dukungan dari masyarakat hingga para pejabat. Pantun menjadi budaya yang tidak hilang bagi negeri melayu," ujarnya, saat menghadiri Pameran Pendukung Warisan Budaya tak Benda, di Pustaka Soeman HS, Senin (7/8).
 
Dijelaskan Nadjamuddin, pihaknya sangat mengapresiasi komitmen Pemprov Riau dalam menjaga dan mempertahankan kebudayaan Melayu Riau. Karena itu, semua tokoh dan elemen masyarakat Riau harus betul-betul melestarikannya agar tidak putus. 
 
"Kalau semua gubernur di Indonesia seperti Gubernur Riau yang peduli kebudayaan, saya yakin warisan budaya tak benda tak akan hilang di muka bumi. Pantun mempunyai nasehat tingkat tinggi. Dan Presiden juga mengingatkan kepada kita menguatkan karakter dinomorsatukan," ungkapnya.
 
"Sekarang pantun diajukan ke Unesco, pantun lebih banyak di Riau. Pak Gubernur yang menahkodai bagaimana pantun lebih dimasyarakatkan. Pantun alat yang paling efektif, karakter budi pekerti masyarakat dapat membuat jiwa halus budi dan tingkah laku," tambahnya.
 
Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, Pemprov Riau tidak bosan-bosannya mensosialisasikan budaya tak benda di Riau. 
Pihaknya merasa bersyukur, dengan diakuinya 10 budaya tak benda dari Riau, oleh pemerintah pusat. Hal itu kemudian ditambah lagi dengan penghargaan salah seorang budayawan Riau, OK Nizami Jamil.
 
"Kita tak bosan-bosannya menosialisasikan budaya tak benda Riau, baik anak-anak sekolah, pengusaha, pemerintah dan perguruan tinggi serta stake holder lainnya. Sesuai dengan tagline hari ulang tahun Riau berintegritas, dengan artian menghulukan budaya Melayu, menghilir budaya integritas," tambah Gubri.
 
"Kita akan berusaha menambah tokoh yang lain mendapat pengakuan dari pemerintah. Pantun juga kita targetkan road to Unesco 2018, dengan mempraktekkan budaya Melayu. Kita tak ragu lagi SDM di Riau banyak untuk menjaga dan mengembangkannya," tambahnya. 
 
Dijelaskan Gubri, Pemprov Riau terus juga mendorong budaya Melayu dengan telah dibentuknya Dinas Kebudayaan. Selain itu juga ada kebijakan yang bisa menguatkan dengan adanya Pergub. Sehingga setiap daerah diwajibkan untuk mengembankan budaya Melayu.
 
"Kebijakan sudah ada, mulai dari Pergub, Perda dan imbauan kepada masyarakat. Kita juga memperkuat kelembagaan budaya, serta Lembaga Adat Melayu. Termasuk mempersiapkan SDM yang handal terhadap kebudayaan," ungkap Gubri.
 
Terpisah, kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zein, mengatakan, Pameran Pendukungan Warisan Budaya tak benda kali ini digelar bersempena menyambut HUT ke-60 Provinsi Riau.
 
Selain untuk mendukung pantun diakui dunia, budaya tak benda lainnya juga diharapkan masuk sebagai budaya tak benda dunia yakni, pencak silat dan puisi. Sedangkan 10 warisan tak benda Riau telah diakui secara nasional.
 
"Kita sebenarnya mengusulkan ada 20, tapi yang diakui 10. Sedangkan yang 10 itu kuliner dan sementara dipending dulu," terangnya. 
 
Selain pameran kebudayaan, sejumlah kegiatan lainnya juga akan digelar bersempena HUT ke-60 Riau. Sesuai rencana, pagi ini (Selasa, 8/9), akan digelar zikir bersama masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemprov Riau. (advertorial)
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 09 Agustus 2017
 
Bahan: Nurmadi
Editor: Nandra F Piliang