STOK AIR TAK CUKUP

Lebih 10 Hari, Api Belum Padam di Teluk Meranti

Lebih 10 Hari, Api Belum Padam di Teluk Meranti

Teluk Meranti (HR)-Sudah lebih 10 hari Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pelalawan berusaha memadamkan api di dua desa, yaitu Desa Pangkalan Panduk dan Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti. Hingga Kamis (26/2), api tak kunjung padam karena stok air tidak mencukupi

Hal ini juga dipicu nyaris tidak ada sumber air yang bisa dimanfaatkan ditambah lagi keterbatasan peralatan pemadaman. Seperti, selang yang ada di nilai masih kurang panjang sehingga tidak mampu menjangkau sungai besar yang ada di sana.

Lahan kosong dan perkebunan yang terbakar saat ini lokasinya persis di daerah perbatasan antar dua desa, yakni Desa Pangkalan Panduk dan Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti.

"Sudah hari ke-10 api masih belum bisa kita padamkan. Sebanyak 15 anggota saya masih bertugas di sana. Saat ini Bupati Pelalawan sudah menetapkan SK Darurat Siaga bagi daerah ini terkait karhutla," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pelalawan  Abubakar FE, Kamis (26/2).

Abubakar menjelaskan, saat ini kobaran api yang membakar lahan masyarakat dan lahan kosong itu bisa mencapai lima meteran tingginya. Sementara kekuatan pihaknya hanya bisa menjangkau maksimal sampai 300 meter saja dari titik pengambilan air. Hal itu menyebabkan kobaran api sampai sekarang belum bisa dipadamkan.

"Dengan adanya kondisi seperti ini, kami jadi belum ada tahu kapan kobaran api bisa dipadamkan. Karena itu, kami amsih terus menyiagakan 15 personel di sana dan membuat camp bagi mereka," ujarnya.

Disinggung soal bantuan perusahaan sendiri, Abubakar menjelaskan,memang ada bantuan dari perusahaan tapi durasinya hanya dua jam saja membantu. Itu pun setelah kobaran api yang besar sudah kami tangani, baru mereka datang. Sementara menurutnya, untuk pemadaman api dengan memakai water bombing tak banyak membantu memadamkan api.

"Kalau water bombing tak banyak me mbantu, yang jelas dalam sepuluh hari ini, dominan hanya personil kami yang menangani pemadaman di Teluk Meranti itu," tegasnya.

Dikatakannya, masyarakat di sekitar daerah itu juga tak ada yang membantu karena meungkin khawatir dengan kobaran api. Namun masyarakat hanya menjaga kebunnya masing-masing. Memang lokasi kebakaran itu masih jauh dengan rumah penduduk, namun bukan tak mungkin jika persoalan ini tak segera ditangani secepatnya, kobaran api itu mengarah juga ke wilayah penduduk.

"Apalagi saat ini anginnya berasal dari utara ke selatan, ke arah Jalan Lintas Bono. Kita harapkan ada bantuan dari perusahaan dan dinas terkait agar secepatnya kebakaran hutan dan lahan di Teluk Meranti ini bisa dipadamkan," ujarnya seraya mengatakan bahwa pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan BPBD propinsi dan pusat.****