Dumai Belum Distribusikan 4.579 Ton Raskin Triwulan Pertama

Dumai Belum Distribusikan 4.579 Ton Raskin Triwulan Pertama
Dumai (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 4.579 ton beras miskin triwulan pertama 2017 untuk masyarakat kurang mampu di Kota Dumai, sampai saat ini belum didistribusikan. Pasalnya, Dinas Sosial Kota Dumai masih melakukan proses finalisasi data terkait adanya pengurangan penerima raskin atau beras untuk warga pra sejahtera (Rasta) tersebut.
 
"Memang benar rasta sejak Januari hingga Maret 2017 untuk Dumai belum didistribusikan, ini terkait adanya perubahan data dari Kemensos yang diteruskan ke Provinsi Riau dan ditujukan ke Dinas Sosial Kota Dumai. Data warga kurang mampu di Dumai sebelumnya 9.423 sesuai data tersebut menjadi 8.481 atau berkurang sebanyak 942 kepala keluarga," terang Bambang Hardianto Plt Kadinsos Dumai kepada riaumandiri.co, Selasa (23/5/2017).
 
Dikatakan Bambang, adanya pengurangan data otomatis harus disesuaikan data di lapangan, harus divalidasi kembali. Mereka yang sudah sejahtera harus dikeluarkan dari data penerima rasta, begitu juga mereka yang pindah tempat, dan mereka yang meninggal.
 
Untuk menyikapi pengurangan data sebanyak 942 KK miskin tersebut, menjadi faktor belum didistribusikan rasta hingga saat ini. "Kami sudah menyurati seluruh lurah dan camat se Kota Dumai, agar mereka bermusyawarah dengan RT, untuk memvalidasi data, karena mereka ini yang mengetahui kondisi warganya." tegas Bambang Hardianto. 
 
Dicontohkan, seperti Kelurahan Dumai Kota mendapat pengurangan 49 KK, siapa yang tidak bisa lagi terakomodir tentu harus divalidasi, jangan sampai penyaluran ini tidak tepat sasaran. Yang seharusnya menerima rasta justru tidak dapat, namun mereka yang mampu justru mendapat rasta, data-data seperti ini harus diperbaiki, sehingga penyaluran tepat sasaran.
 
Bambang menyebutkan, soal kesiapan anggaran dan ketersediaan beras dari bulog semuanya sudah tidak ada masalah, keterlambatan distribusi adalah murni soal validasi data. 
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 24 Mei 2017
 
Reporter: Parno Sali
Editor: Nandra F Piliang