MTQ Ke-VII Kecamatan Bungaraya Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

MTQ Ke-VII Kecamatan Bungaraya Tidak Sesuai Harapan Masyarakat
SIAK (RIAUMANDIRI.co) - MTQ ke VII tingkat Kecamatan Bungaraya tidak sesuai dengan harapan warga setempat. Masyarakat mengaharapkan dengan diadakan perhelatan tersebut dapat menjaring peserta yang berasal dari kecamatan tersebut. Namun justru sebaliknya, peserta MTQ diikuti oleh orang luar kecamatan, sehingga yang jadi juara dalam MTQ tersebut diraih oleh orang luar. 
 
Selain itu dewan juri tim penilai peserta MTQ berasal dari orang tempatan (kecamatan) bukan dari Kabupaten. Hal ini disampaikan Sutisna, Koordinator peserta MTQ dari Kampung Buantan Lestari kepada riaumandiri.co, Jumat (12/5).
 
Ia mengaku kecewa dengan sistem kepanitiaan dan penilaian yang dilakukan oleh pihak panitia MTQ ke VII tingkat Kecamatan Bungaraya. Pasalnya, dewan hakim atau dewan juri yang dipercaya untuk  menilai peserta  MTQ tersebut masih banyak dari Kecamatan Bungaraya bukan dari kabupaten.
 
"Kita saja mengadakan Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) tingkat Kampung wajib mengunakan dewan juri dari Kecamatan, namun setelah di kecamatan dewan jurinya masih saja dari kecamatan bukan dari kabupaten. Tentu hal ini membuat kami peserta MTQ dari kampung merasa kecewa dan menjadi kurang semangat, karena diduga ada kecurangan dalam penilaian. Untuk itu kami berharap, MTQ kecamatan tahun 2018, untuk dewan juri harus dari kabupaten agar tidak pilih kasih," ujarnya dengan penuh kekecewaan.
 
Selain itu, Sutisna yang juga sebagai Kaur Pemerintahan di Kampung Buantan Lestari  mengaku sangat menyayangkan MTQ kecamatan yang diadakan di Kecamatan Bungaraya pesertanya dari luar daerah.
 
"Jadi selama ini kita mengadakan STQ di kampung-kampung untuk mencari bibit terbaik di kampung kita sendiri terasa  sia-sia, karena ternyata ketika MTQ kecamatan banyak peserta yang dari luar kecamatan, dan yang buat kami berkecil hati, peserta MTQ di kecamatan yang dari luar meraih juara pertama. Artinya tidak ada kesempatan lagi buat generasi yang baru dari kampung kita untuk tampil di tingkat selanjutnya," ungkapnya.
 
"Selain itu, kami juga meminta MTQ Kecamatan tingkat dewasa yang sudah 3 kali berturut-turut  meraih juara agar tidak diikut sertakan lagi, agar peserta diberi kesempatan untuk tampil menjadi yang terbaik. Karena kami melihat yang juara orang itu-itu saja, sehingga generasi yang baru tidak semangat lagi untuk mengikuti kegiatan MTQ ini," harapnya.
 
Hal senada juga diungkapkan Mail, warga Bungaraya, ia mengaku kecewa dengan hasil dari MTQ Kecamatan Bungaraya. Karena menurutnya, hasil yang didapat dari MTQ tersebut tidak sesuai dengan harapan masyarakat Bungaraya.
 
"Bayangkan saja, acara MTQ Kecamatan inikan untuk mencari bibit-bibit baru yang terbaik di kampung-kampung se-Kecamatan Bungaraya, namun nyatanya yang mendapatkan juara dan yang terbaik peserta MTQ dari luar kecamatan. Jadi ini sangat disayangkan! Terus  apakah nanti kalau MTQ tingkat Kabupaten dari Kecamatan kita akan mengirim peserta dari luar kecamatan? Tentu ini sangat disayangkan," ungkapnya.
 
Sementara itu Camat Bungaraya, Hendy Derhavin, ketika dihubungi melalui telepon selulernya mengaku sedang sibuk, dan belum bersedia untuk memberikan keterangan.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 13 Mei 2017
 
Reporter: Sugianto
Editor: Nandra F Piliang