Sempat Terjadi Pemadaman Listrik, UN SMK Hari Pertama Berjalan Lancar

Sempat Terjadi Pemadaman Listrik, UN SMK Hari Pertama Berjalan Lancar
RENGAT (RIAUMANDIRI.co) - Meskipun sempat terjadi pemadaman listrik pada saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMK pada hari pertama di Inhu, namun ujian tetap berjalan dengan baik dan lancar. Masing-masing sekolah telah memiliki genset sebagai antisipasi terjadi pemadaman listrik.
 
Listrik akan sangat berpengaruh terutama pada SMK dengan sistem UN Berbasis Komputer (UNBK). Di Inhu sekolah yang melaksanakan UNBK yakni SMK 1 Rengat, SMK 1 Seberida, SMK Lubuk Batu Jaya dan SMK 1 Pasir Penyu. Namun bagi sekolah dengan sistem UN Kertas Pensil (UNKP) pemadaman terjadi tidak sangat berpengaruh dalam pelaksanaan ujian.
 
Akibat terjadinya pemadaman tersebut,pelaksanaan UN untuk sesi kedua sempat tertunda, karena pelaksanaan UN pada sesi pertama harus bertambah waktu pelaksanaannya.
 
"Kami mohon maaf atas gangguan menyebabkan pemadaman pada saat pelaksanaan UN di hari pertama ini. ini terjadi karena di luar kendali kami, karena adanya kerusakan pada mesin PLTMG dan PLTD Kota Lama," ungkap Harianja, Humas PLN area Rengat.
 
Disebutkan Harianja, antisipasi pemadaman sudah dimaksimalkan agar tidak terjadi, dan jika memang ada, maka akan diprioritaskan untuk segera dinyalakan kembali, terutama pada lokasi pelaksanaan UN. "Kita akan dukung terus pelaksanaan UN ini agar dapat berjalan dengan lancar," tegasnya lagi.
 
Sementara itu, kepala sekolah SMKN 1 Rengat, Adi Mirwan menyatakan meskipun terjadi pemadaman sesaat, namun tidak mempengaruhi pelaksanaan UN karena setiap komputer sudah menggunakan sistem otomatis untk tidak padam beberapa saat jelang beralih ke genset. "Kita sudah antisipasi dari awal, sehingga tidak ada permasalahan meskipun lampu padam," tegas Adi Mirwan.
 
Sementara itu, Wakasek Kurikulum SMK N 1 Rengat, Anizar SPd menjelaskan bahwa untuk SMKN 1 Rengat dengan peserta 316 siswa, maka dibagi dalam tiga sesi, mengingat fasilitas komputer hanya 105 unit dan berada pada tiga labor komputer. "Tiap sesi akan diikuti oleh 99 orang atau lebih dan tiap sesi berjarak satu jam," ungkapnya.
 
Saat ditanya terkait soal ujian bisa saja bocor dari sesi satu ke sesi kedua dan ketiga, Anizar menegaskan bahwa setiap siswa tidak akan tahu soal apa yang akan mereka dapatkan, apalagi untuk membuka soal ada password pada masing-masing siswa, sehingga kemungkinan kesamaan soal sangat kecil.
 
Sementara itu wakil ketua DPRD Inhu, Adila Ansori menyoroti pelayanan maksimal yang harus diberikan oleh PLN dan pihak Telkom, sehingga pelaksanaan UNBK dan UNKP bisa berjalan dengan baik. "Ini terkait pada masa depan para siswa. Saya harap apa yang terjadi pada hari pertama UN ini, tidak lagi terjadi selanjutnya, termasuk pada saat pelaksanaan UN SMA mendatang," tegasnya
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 04 April 2017
 
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang