Produk UMKM Pekanbaru Dinilai Mati di Negeri Sendiri

Produk UMKM Pekanbaru Dinilai Mati di Negeri Sendiri
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Produk usaha kecil menengah mandiri (UMKM) Pekanbaru dinilai tidak dikelola secara maksimal, yang berakibat pada pemasaran yang tidak berkembang. Harusnya dari produk UKM yang ada, 30 persen dipasarkan di supermarket dan ritel modern yang ada.
 
Hal tersebut dikatakan Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri. Menurutnya  permasalahan tersebut harus menjadi perhatian pemerintah. "UMKM itu yang terdaftar kita lihat banyak, namun pemasaran yang terkendala. Ini yang harus menjadi perhatian oleh Pemko melalui Dinas Koperasi dan UMKM," tegas Azwendi Fajri, akhir pekan kemarin.
 
Dikatakan Azwendi, pemerintah Kota harus punya strategi untuk meningkat kesejahteraan pelaku UMKM dengan meningkatkan produksi serta mutu, dan pemasaran. "Ini yang harus dipikirkan, bagaimana menjalin kerjasama dengan instansi lokal Pekanbaru maupun nasional dan luar negeri. Seperti kerjasama dengan negara tetangga Malaysia, Singapura, dan lainnya," tuturnya.
 
Selain itu kata Politisi Partai Demokrat ini, kualitas produk UMKM harus baik dan layak untuk diekspor ke luar. "Pengembangan kualitas, dan pemasarannya dibawah kontrol Pemko, makanya Dinas harus kreatif dan jemput bola, sehingga pemasaran produk UMKM ini bisa besar di lokal Pekanbaru, Riau, dan menasional," sebutnya.
 
Bahkan Azwendi mengaku salut dengan produksi dan pemasaran produk UMKM provinsi tetangga, seperti Sumbar, yaitu kerupuk sanjai, bisa terkenal di Pekanbaru, bahkan sampai Bakahuni Lampung, dan Palembang. "Masa UMKM kita mati di negeri sendiri," tegasnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 13 Maret 2017
 
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang