PADI RUSAK

Puluhan Hektare Sawah Digenangi Banjir

Puluhan Hektare Sawah Digenangi Banjir

TELUK KUANTAN (RIAUMANDIRI.co) - Hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Kuantan Singingi, kembali membuat Sungai Batang Kuantan meluap, Sabtu (4/3). Akibatnya, puluhan hektare sawah siap panen di Desa Munsalo Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, rusak diterjang banjir. Tanaman padi yang siap dipanen rusak akibat diterjang banjir.

Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang terus menerus mengguyur Kuantan Singingi, debit air yang meningkat membuat sejumlah sungai meluap, sehingga air mengalir deras ke sawah warga. Selain menggenangi sawah para petani di Desa Munsalo Kopah, banjir juga merendam puluhan rumah di desa tersebut.

Babinsa dari Kesatuan Koramil 02/Kuantan Tengah Kopral Desma Dedi yang ikut membantu warga yang terkena banjir menyebutkan, puluhan hektare sawah warga yang terendam banjir sudah mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Sehingga petani yang ingin memantau sawahnya harus menggunaka sampan.

Dikatakannya, dalam kondisi ini petani hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa, karena sawah mereka sudah digenangi lautan air.

"Sekitar 25 hektare area sawah di sini tergenang air luapan sungai batang kuantan akibat tingginya curah hujan. Sehingga banjir menyebabkan hamparan sawah petani berubah menjadi seperti lautan,"ujarnya, kemarin.

Menyaksikan hal itu, beberapa petani menyayangkan hingga sore hari Sabtu kemarin sawahnya masih terendam banjir. Belum ada upaya apapun dari dinas terkait. Seperti, Dinas Pengairan atau Dinas Pertanian Kuansing untuk menyelamatkan padi-padi mereka.

Salah seorang petani, Erianto menduga, petugas dari Dinas Pengairan dan Dinas Pertanian sibuk sedang liburan, karena musibah banjir ini bertepatan dengan hari libur kerja pegawai.

"Sawah saya satu hektar lebih dan udah mendekati usia panen, namun belum sempat dipanen kini padinya terendam dan parahnya ada pula sebagian yang hanyut terbawa arus air,"imbuhnya

Terkait ancaman puso, kata dia, sepanjang genangan air tidak segera surut, maka tanaman padi petani terancam puso (gagal panen), karena tanaman padi itu hanya bisa bertahan dalam jangka 3-4 hari saja.

"Kalau air tidak segera surut, pupuslah harapan kami, petani akan gagal panen dan merugi," jelasnya.

Erianto mewakili petani lainnya berharap, pemerintah segera turun tangan mengatasi banjir yang sudah satu hari ini merendam pemukiman dan area sawah-sawah petani.