Banjir Hantam Inhu dan Pelalawan

Ratusan Rumah Rusak, Satu Tewas Terseret

Ratusan Rumah Rusak, Satu Tewas Terseret

RENGAT (riaumandiri.co)-Banjir yang melanda Kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan, mulai menimbulkan kerugian. Di Indragiri Hulu, ratusan rumah warga rusak akibat diterjang banjir yang datang secara tiba-tiba pada Selasa (28/2) sore. Sedangkan di Pelalawan, satu orang warga tewas setelah sempat hanyut terbawa arus Sungai Ukui.
 
Di Indragiri Hulu, banjir yang berlangsung selama empat jam itu, menghantam dua kecamatan, yakni Kecamatan Peranap dan Batang Peranap. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Peranap dan Sungai Peladangan.

Kondisi paling parah, terjadi di Desa Pesajian, Kecamatan Batang Peranap. Di desa itu, satu rumah bahkan hanyut diterjang air. Tidak hanya itu, sebanyak 315 rumah warga di desa itu juga mengalami kerusakan. Selain itu, ratusan ternak hilang di antaranya 4 ekor sapi, 31 ekor kambing dan ratusan ayam peliharaan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam banjir besar tersebut.

Sedangkan di Desa Semelinang Darat, banjir yang datang tiba-tiba itu juga membuat 54 rumah warga terendam. banjir yang sempat naik setinggi dua meter menghanyutkan ratusan hewan ternak dan sembako masyarakat.

Banjir di dua kecamatan ini juga menghabiskan lahan pertanian masyarakat, cadangan bahan pokok masyarakat, perangkat sekolah anak dan pakaian.


Menurut Camat Batang Peranap, Watno, Rabu (1/3) kemarin, saat banjir besar datang, warga sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun saat ini, mereka sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun masih ada beberapa kepala keluarga yang belum berani pulang, karena khawatir banjir serupa akan kembali berulang.

Selain itu, banjir juga membuat jembatan utama menuju Desa Peladangan di kecamatan Batang Peranap nyaris roboh, karena dua tiang penyangga jembatan hanyut terbawa arus.

"Ini mengakibatkan akses ke Desa Peladangan tidak lagi bisa dilalui roda empat, hanya roda dua saja dan itu pun sangat rawan," ungkap mantan Sekretaris KPU Inhu ini.

Sejauh ini, kejadian itu sudah dikoordinasikan dengan Pemkab Inhu, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhu.

Ditinjau Bupati
Pada Rabu kemarin, Bupati Inhu Yopi Arianto beserta Plt Sekda Inhu Hendrizal dan sejumlah kepala dinas terkait, meninjau desa yang terkena bencana dan mengecek bantuan dan pertolongan pertama yang disalurkan BPBD dan Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial Inhu.
"Sementara ini akan diinventarisir terlebih dahulu dampak dari banjir tersebut. Ini tentunya akan menjadi acuan untuk melakukan tindakan selanjutnya, terutama untuk pemberian bantuan kepada masyarakat," ujarnya.

Untuk sementara ini, tambahnya, telah disalurkan bantuan berupa 60 matras, 120 selimut, 20 terpal, paket Sandang, food ware, daster, ikan kaleng, kecap dan minyak goreng."Semoga untuk sementara ini bisa dimanfaatkan warga menjelang disalurkannya bantuan selanjutnya," tambahnya.

Tewas Terseret
Sementara itu, banjir juga melanda Desa Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Dalam musibah itu, seorang warga bernama Fernando (20), tewas setelah sempat terseret aliran Sungai Ukui yang meluap.

Terkait hal itu, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, mengatakan, dari laporan yang diterimanya dari BPBD Pelalawan, korban yang tinggal di bantaran Sungai ukui terseret arus deras pada pukul 07.00 WIB. Ia baru diketemukan pada pukul 13.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia.

Untuk mengantisipasi tidak terjadinya kembali korban jiwa, seluruh warga yang rumahnya berada di bantaran Sungai di Pelalawan, diimbau untuk tidak tinggal sementara di rumah mereka. Pihak BPBD Pelalawan dan Provinsi telah menyiapkan tenda.

"Jumlah rumah yang ada di sana sekitar 80 KK, dan mereka sekarang sudah mulai numpang sementara di rumah keluarga. Walaupun tenda sudah disiapkan mereka tetap memilih tinggal di tempat keluarga. Tapi personil sudah siap membantu warga," jelas Edwar Sanger.

Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, turut prihatin atas meninggalnya warga Pelalawan yang tersert arus Sungai. Ia mengimbau masyarakat untuk waspada, selama hujan yang melanda wilayah Riau dalam seminggu ini dan beberapa hari ke depan.

"Tadi saya sudah menerima laporan dari BPBD dan Dinsos, memang ada warga yang terseret arus. Jadi saya menghimbau warga untuk tetap waspada. Dan bagi dinas terkait untuk menangani kejadian yang terjadi di daerah. Insya  Allah besok (hari ini, red) kita liat," ungkap Gubri.

Dalam menangani penanggulangan banjir,  personil telah digerakkan dilokasi, personil BPBD 10 orang, Tagana 10 orang, TNI 3 orang, Polri 10 orang, tim SAR pekanbaru 5 orang, tim media pelalwan 4 orang. Peralatan, perahu karet 3 unit, Perahu polythelin, 1 unit, tenda Pengungsi 1 unit, dapur umum 1 unit, ambulance, 1 unit, rescue, 2 unit, mobil serbaguna Serbaguna BPBD, 1 unit. (eka, nur)