Fasilitas Komputer Minim

26 SMP di Pekanbaru Numpang Ikuti UNBK

26 SMP di Pekanbaru Numpang Ikuti UNBK

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) -  Minimnya fasilitas dan prasarana perlengkapan komputerisasi pada Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kota Pekanbaru, mengakibatkan 26 sekolah harus menumpang di Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun ini.

Dari 30 SMP yang ditargetkan melaksanakan UNBK, hanya empat (4) sekolah yang siap mengikuti langsung sebab sudah lengkap dengan fasilitas baik dari peralatan atau faktor pendukung lain.
Diantaranya, SMP 1, Jalan Sultan Syarif Qasim, Cendana, Jalan Lembah Damai, Rumbai Pesisir, Babussalam, Jalan Raya PBR BKN, Rintis dan SMP Dharma Yudha, Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru. Untuk jumlah peserta UNBK keseluruhan mencapai ribuan siswa, karena dari masing- masing sekolah terdapat sekitar 200an orang yang akan mengikuti.

"Dari 30 SMP yang ditargetkan mengikuti UNBK, 26 diantaranya akan ditumpangkan di SMA atau SMK terdekat yang sudah memiliki peralatan dan fasilitas lengkap. Sekolah yang ditunjuk melaksanakan UNBK tahun ini memang SMP yang berlokasi berdekatan dengan SMA atau SMK itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Jumat (3/2).

Dijelas Jamal, persyaratan untuk sekolah yang bisa melaksanakan UNBK langsung adalah satu banding tiga antara jumlah siswa dengan jumlah komputer yang tersedia. Dicontohkannya, kalau di salahsatu sekolah memiliki jumlah siswa sebanyak 300 orang, maka komputer yang terdedia harus berjumlah sebanyak 100 unit. Sedangkan SMP di Pekanbaru rata- rata hanya memiliki komputer sebanyak 40 unit, karena itu lah 26 sekolah lagi ditumpangkan di SMA dan SMK yang sudah melaksanakan ujian dengan sistem komputer.

"Masyarakat atau wali siswa tidak perlu khawatir dengan sistem ujian yang akan dilaksanakan, sekarang ini masih pendataan yang sudah dilakukan akhir Januari 2017. Setelah itu baru diverifikasi dari pemerintah pusat berkoordinasi dengan pihak provinsi, selanjutnya barulah keluar Surat Keputusan untuk dilakukan sosialisasi seperti simulasi," kata dia.

Sekali lagi Jamal menyampaikan kepada masyarakat tidak perlu resah, sebab materi yang diujikan sama baik manual ataupun komputer. Kalau ada yang  beranggapan ujian dengan sistem komputer me ngakibatkan nilai menjadi rendah itu salah. Karena semua sama, hanya berbeda pada cara mengerjakannya saja.

"Kalau biasanya jawaban ujian disilang atau dibulat- bulatkan, tapi sekarang diklik, jadi kalau ada yang mengatakan karena UBK nilai bisa rendah nan ti kami sosialisasikan tentang persoalan itu. Kami optimis 30 sekolah bisa me laksanakan UNBK, bahkan bisa lebih karena masih ada SMP Swasta yang ingin melaksanakan ujian dengan sistem komputer  ini .Seperti SMP PGRI, yang SMKnya sudah UNBK, adalagi SMP Ashofa, tapi kalau untuk yang 30 SMP kami optimis bisa melaksanakannya, kita tunggulah SKnya keluar, ya," tandas Jamal.