Tanamkan Kesadaran Cegah Karhutla Sejak Dini, RAPP Undang 50 Sekolah Gelar Sosialisasi

Tanamkan Kesadaran Cegah Karhutla Sejak Dini, RAPP Undang 50 Sekolah Gelar Sosialisasi

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Guna menanamkan kesadaran sejak dini untuk melakukan pencegahan terjadinya kebakaran huta dan lahan, PT Riau Andalan Pulp and Paper menggelar sosialisasi bersama pihak sekolah. Sebanyak 50 orang kepala sekolah dan Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dari empat kabupaten di Riau diundang dalam kegiatan yang diadakan, Rabu (1/2) disalah satu hotel di Pekanbaru.Fire Prevention Manager RAPP, Sailal Arimi, dalam pemaparannya mengatakan, dipilihnya sosialisasi mulai dari lingkungan komunitas sekolah, karena merupakan elemen krusial di masyarakat yang dapat berperan penting dan terdepan dalam proses edukasi kepada masyarakat untuk mencegah bahaya Karlahut.


Dijelaskannya, rangkaian program edukasi sekolah tersebut merupakan bagian integral dari program Desa Bebas Api yang sudah ditaja sejak tahun 2014 silam. Dimulai dari empat desa dan terus digandakan bahkan hingga tahun 2016 sudah ada sebanyak 18 desa bebas api." Meskipun pemerintah banyak menerbitkan UU pelarangan membakar lahan dan hutan berikut sanksi denda dan pidananya, tapi kebakaran masih saja terjadi. Karena itulah RAPP coba berpikir diluar sanksi tapi dengan memberikan reward bagi desa yang terbebas dari api. Meskipun program ini tidak sepenuhnya membebaskan dari terjadinya kebakaran, tapi setidaknya mengurangi dari luasan yang terbakar," katanya.


Beberapa materi dalam sosialisasi tersebut disampaikan pihak RAPP, diantaranya, tentang manfaat hutan, penyebab kerusakan hutan, dampak kebakaran lahan dan hutan serta langkah- langkah sederhana untuk pencegahannya. Disampaikan pula tentang bagaimana membuka lahan tanpa membakar.RAPP siap membantu masyarakat yang akan membuka lahan tanpa harus membakar, menggunakan alat- alat yang sesuai dengan lokasi. Dengan catatan lahan tersebut sudah melalui rekomendasi dari Dinas Kehutanan agar memiliki legalitas yang jelas sehingga tidak terjadi masalah dikemudian hari.



"Sesuai dengan kebutuhan dilokasi, apakah harus menggunakan alat berat atau hanya alat kecil tergantung lokasi yang akan dibuka. Setelah keluar rekomendasi dari Dinas Kehutanan, kami akan cek lokasi sekligus melihat alat apa yang dibutuhkan disana. Intinya jangan buka lahan dengan cara membakar, selama program ini dijalankan sampai sekarang tidak ada lagi masyarakat yang membuka lahan dengan mem bakar," kata Sailal Arimi, didampingi Roni Hasfikar, Perwakilan dari manajemen RAPP.Kepala Bidang Pembinaan SMA, Disdik Riau, Yefri Nelwin, mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi pencegahan Karlahut yang diadakan RAPP bersama pihak sekolah.


"Kesadaran untuk menjaga lingkungan memang harus ditanamkan sejak dini, kita tak pernah tahu dampak asap yang akan ditimbulkan beberapa tahun ke depan, kita berharap ke depannya tak ada lagi bencana asap ini. Kepada para kepala sekolah yang hadir diminta menjembatani sosialisasi yang diadakan ini. Kegiatan ini untuk kepentingan bersama, makanya kesadaran menjaga lingkungan harus ditanamkan kepada anak didik kita," tandas Yefri Nelwin.