PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak lambat dan tidak fluktuatif. Hal ini, masih disebabkan karena belum bergeraknya kondisi perekonomian secara global, seiring dengan masih belum jelasnya kebijakan pemerintahan Amerika Serikat sejak dipimpin oleh Donald Trump.

 

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Riau Emon Sulaiman kepada Haluan Riau, Selasa (24/1) di kantornya mengatakan, pergerakan IHSG masih sedikit lambat karena gejolak pemerintahan Donald Trump masih belum jelas. Selain itu juga masih memasnya isu politik yang terjadi di Indonesia juga turut memberikan dampak terhadap pasar modal. Sehingga banyak para investor yang bersikap wait and see.

 

"Indeks harga pasar modal masih tarik ulur diangka Rp5.200,- sampai Rp5.300,- Pergerakannya hanya disitu-situ saja dan belum begitu signifikan," ujar Emon.Dijelaskannya, bahwa lambatnya pergerakan pasar modal tentunya diharapkan tidak berlangsung lama. Karena jika dilihat dari sisi harga memang masih dibawah, tetapi jika dari sisi jumlah investor terus mengalami peningkatan diangka 220 investor. Terhitung per 20 Januari jumlah transaksi yang terjadi di Riau baru mencapai Rp195 miliar.

 

 

Agar pergerakan pasar modal bisa terus meningkat, maka diharapkan program pemerintahan bisa lebih cepat bergerak. Begitupula halnya, sektor perdagangan dan UMKM bisa lebih bergairah. Karena jika roda pemerintahan bergerak maka diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Riau, menuju kearah yang lebih positif.

 

 

Selain itu juga, dengan adanya isu beberapa perusahaan BUMN dan emiten yang akan go public tentunya diyakini akan bisa memberikan imbas positif terhadap pergerakan pasar modal. Begitupula halnya, tidak hanya membawa pertumbuhan ekonomi Riau tetapi juga perekonomian Indonesia, apalagi saat secara nasional rata-rata transaksi hanya berada diangka Rp5,3 Triliun.