Ribuan Massa Ikut Mengawal

Rizieq: Semut Juga akan Digiring Laporkan Saya

Rizieq: Semut Juga akan Digiring  Laporkan Saya
JAKARTA (riaumandiri.co)- Imam Besar Front Pembela Islam, Muhammad Rizieq Shihab, berharap Polri tidak asal menerima laporan dari masyarakat soal dirinya. Menurutnya, jika semua laporan ditindaklanjuti, akan ada kesan kriminalisasi seperti yang terjadi saat ini.
 
"Kalau setiap persoalan kecil lalu saya dilaporkan di mana-mana, tentu persepsi di masyarakat ada kriminalisasi ulama," ujarnya, usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1). Sepanjang pemeriksaan berlangsung, ribuan massa pendukung Rizieq khususnya dari FPI, ikut serta mengawal. 
 
Bahkan, kata Rizieq mengandaikan, jika ia menginjak seekor semut, maka akan ada upaya menggiring semut untuk melaporkannya ke polisi. Ditambahkannya, jika tindakan hukum pada dirinya terus berlanjut,  bakal ada persepsi negatif masyarakat pada polisi.
Tarik Rupiah Usai menjalani pemeriksaan selama empat jam, Rizieq Shihab mengatakan, 
 
Rizieq dirinya meminta pemerintah menarik seluruh pecahan uang rupiah tahun emisi 2016 dari peredaran. Permintaan itu telah disampaikan kepada penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
 
"Kami minta untuk segera menarik uang kertas baru dari pecahan Rp1.000 sampai Rp100 ribu yang semuanya memberikan persepsi ada logo palu arit PKI di mata uang kertas itu," ujarnya.
 
Namun sebelum menarik seluruh uang baru itu, Rizieq meminta pemerintah membeberkan terlebih dahulu alasan memilih logo yang dianggap menyerupai gambar palu arit tersebut. Dia berpendapat, ada jutaan logo yang bisa digunakan pemerintah selain gambar menyerupai logo PKI tersebut.
 
Rizieq mengatakan, pemeriksaan hari ini berjalan dengan baik, tanpa intimidasi dari penyidik. Dia membantah dirinya telah memfitnah ataupun menuduh. Pernyataan pecahan uang rupiah tahun emisi 2016 dibuktikan dengan membawa sejumlah barang bukti.
 
"(Penyidik) bekerja dengan pertanyaan yang cukup fokus, tanpa tekanan, tanpa intimidasi, tanpa paksaan, semua berjalan dengan lancar," ujarnya.
 
Seperti diketahui, saat ini Rizieq saat ini menghadapi tiga kasus. Yakni dugaan penistaan agama, penyebaran hinaan dan kebencian yang menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), serta penyebaran fitnah logo palu arit. Ketiga laporan tersebut ditangani Polda Metro Jaya. Sedangkan satu kasus lainnya ditangani Polda Jawa Barat yakni kasus penghinaan Pancasila.
 
Rizieq tujuh kali dilaporkan untuk empat kasus tersebut. Pelapor Rizieq di antaranya adalah Solidaritas Merah Putih, Jaringan Muda Anti Fitnah (JIMAF), Forum Mahasiswa Pemuda Lintas Agama, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Student Peace Institute, Ketua Umum Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Sukmawati Soekarnoputri dan anggota pertahanan sipil (hansip) Eddy Soetono.
 
Dibantah 
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, membantah ada tindakan kriminalisasi dalam kasus Rizieq. Menurutnya, kasus ditangani karena ada laporan dari masyarakat.
 
"Kami tidak kriminalkan, ada laporan masyarakat, kami tindak lanjuti laporannya," kata Argo.
'
Terkait pemeriksaan kemarin, Argo Yuwono mengatakan, penyidik melemparkan sekitar 23 pertanyaan kepada Rizieq. Di antaranya terkait pengetahuannya soal PKI. Kemudian, penyidik juga mendalami pemahaman Rizieq tentang logo Bank Indonesia dalam pecahan uang rupiah tahun emisi 2016.
 
Penyidik juga sempat bertanya kepada Rizieq soal saluran FPI TV di media sosial Youtube. Menurut Argo, pertanyaan itu dilayangkan karena FPI TV merupakan saluran yang mengunggah ceramah Rizieq saat menuduh Bank Indonesia menggunakan logo palu dan arit dalam pecahan uang rupiah tahun emisi 2016.
 
Aksi Lagi 
Sementara itu, ribuan mssa pendukung Rizieq Shihab akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB, setelah pentolan FPI itu menemui mereka. Sebelum bubar, Rizieq sempat berpidato dan mengingatkan massa membagi kekuatan pada dua aksi yang berbeda, pada hari ini (Selasa, 24/1). 
 
Dalam pidatonya, Rizieq mengingatkan massa untuk mengawal pemeriksaan dua tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI yang berlangsung Selasa (24/1). Di hari yang sama, kata Rizieq, digelar juga sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama.
 
"Besok dibagi dua, sebagian ada yang ke Polda, sebagian ke sidang Ahok," ujarnya yang disambut sorakan massa tanda setuju.
 
Massa membubarkan diri dengan damai. Mereka membubarkan diri setelah mendengarkan pidato singkat dari Rizieq. Sebelumnya, sekitar pukul 15.00 WIB, massa yang tersebar di sekitar Gedung Polda Metro Jaya mendadak berlari menuju depan gedung.
 
Beberapa orang dalam kerumunan berteriak bahwa Rizieq sudah selesai pemeriksaan dan keluar dari Gedung Polda Metro Jaya. Massa pun berdesakan menyambut Rizieq.
 
Rizieq menemui pendukungnya dan berpidato di mobil berpengeras suara. Ia mengatakan, pemeriksaan berjalan lancar.
 
"Hari ini saya telah menjalankan pemeriksaan, semua berjalan lancar, fokus dan bagus, berkaitan dengan protes kita semua, bukan hanya protes saya," katanya.
 
Sebelum mengakhiri pidatonya, Rizieq berpesan kepada para pendukungnya untuk pulang dengan tertib dan menjaga kebersihan kawasan Jalan Sudirman. "Jangan ada rumput yang rusak, apalagi pohon yang tumbang," tambah Rizieq. (bbs, cnn, dtc, kom, ral, sis)