Antisipasi Teror terhadap Aktivis AntiKorupsi

Polda Riau Turunkan Tim Intelijen

Polda Riau Turunkan Tim Intelijen

PEKANBARU (HR)-Teror dan ancaman terhadap sejumlah akitvis antikorupsi di Indonesia dikhawatirkan akan terjadi peningkatan. Guna mengantisipasi sejak dini, Polda Riau telah menurunkan tim intelijen untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi di Provinsi Riau.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Riau Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Selasa (17/2). Tim intelijen akan bertugas melakukan pemantauan apabila ditemukan adanya indikasi gangguan keamanan termasuk yang mengancam aktivis anti korupsi.
"Sementara untuk kejadian kasat mata, kita juga akan menurunkan regu Shabara. Hal tersebut berlaku untuk seluruh aktifitas masyarakat termasuk para aktivis," ujar Guntur.
Lebih lanjut Guntur menyebutkan, agar masyarakat yang merasa terancam keselamatannya, segera melaporkan ke pihak kepolisian.
"Apabila merasa terancam bisa menyampaikan ke pihak kepolisian," lanjutnya.
Untuk di Riau menimpa Chandra Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Kontraktor Kontruksi Indonesia Riau yang diduga diancam sejumlah orang yang diduga suruhan salah seorang Kabid di Dinas Cipta Karya dan Pemukiman PU Kota Pekanbaru jika ungkap dugaan korupsi instansi tersebut. Kasus ini, sudah dilaporkan ke Polda Riau, Senin (9/2) lalu.
"Betul itu. Laporkan. Kita akan menyelidiki kasus itu dan mencari faktanya sepeti apa.
Karena itu sudah menjadi tugas pokok di kepolisian untk melakukan preventif, pencegahan dan menghilangkan rasa was-was di tengah masyarakat," tukas Guntur.
Guntur juga mengimbau, masyarakat untuk turut membantu tugas polisi. Menurutnya, untuk menjaga ketertiban dan keamanan, tidak bisa sepenuhnya ada kepolisian.
"Makanya oleh Kapolda Riau telah menggalang komunitas untuk melakukan pencegahan seperti Siskamling, ronda, Karang Taruna, dan komunitas lainnya," pungkasnya.***