Melalui AdSense, Google Larang Situs Berita Palsu

Melalui AdSense, Google Larang Situs Berita Palsu

MOUNTAIN VIEW  (RIAUMANDIRI.co) - Induk perusahaan Google, Alphabet Inc., berencana untuk melarang situs berita palsu menggunakan software iklannya. Hal ini sebagai upaya perusahaan untuk mengatasi kontroversi yang berkembang tentang informasi yang salah di internet.

Google mengatakan bahwa pada Senin 14 November pihaknya berencana untuk mencegah iklan Google yang ditempatkan pada halaman dengan konten yang menggambarkan, salah mengutarakan, atau menyembunyikan informasi tentang penerbit, isi penerbit, atau tujuan utama. Seorang juru bicara Google menyatakan, kebijakan ini akan mencakup situs yang mendistribusikan berita palsu.

Berita palsu, terutama yang menyebar luas di jaringan sosial Facebook Inc, menjadi masalah selama pemilihan presiden baru-baru ini. Google mengalami “kecelakaan” pada Minggu 13 November, ketika sebuah cerita di blog sayap kanan keliru menyatakan Donald Trump memenangkan suara populer muncul di atas beberapa hasil pencarian Google.

Beberapa komentator media telah mendesak perusahaan teknologi untuk mencegah penyebaran informasi yang salah tersebut. Di sisi lain, CEO Facebook Mark Zuckerberg pada Sabtu mencoba mengecilkan prevalensi berita palsu di jaringan sosial.

Dalam postingan yang panjang, dia berkata berita palsu menyumbang kurang dari 1% dari konten global di Facebook dan tidak mempengaruhi hasil pemilu.

Namun program Google AdSense, yang membantu operator website menempatkan iklan di situs mereka adalah alat yang paling populer untuk situs web mendapatkan penghasilan dan membantu dana banyak situs berita palsu.

Google telah lama memblokir iklan yang sengaja menggambarkan apa yang mereka pasarkan secara tidak benar dan memblokir AdSense dari situs yang mempromosikan kebencian atau menyertakan pornografi atau konten kekerasan.

Langkah Google akan mengganggu pendapatan di banyak situs berita palsu, tetapi kemungkinan besar tidak akan melenyapkan industri kecil di beberapa sudut internet. Layanan iklan serupa juga tersedia, meskipun mereka mungkin tidak semenguntungkan bagi penerbit AdSense. (okz/ivn)*