Museum MH Thamrin

Museum MH Thamrin

JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Peringatan Hari pahlawan yang jatuh setiap 10 November menjadi momen untuk mengenang perjuangan pahlawan tanpa tanda jasa yang gugur saat berjuang melawan Belanda. Tanpa jerih payah dan darah mereka, mungkin Indonesia tidak akan senyaman saat ini.

Beberapa bangunan yang dulu pernah digunakan sebagai tempat para pahlawan berjuang kini dijadikan sebagai museum untuk mengedukasi penerus generasi bangsa selanjutnya.

Di antara banyaknya museum, mungkin museum MH Thamrin yang masih terdengar asing di telinga masyarakat terutama untuk anak muda kekinian. Gedung museum ini dulunya digunakan sebagai tempat berdirinya Kongres Rakyat Indonesia atau KRI.

Sebelum digunakan sebagai tempat perkumpulan kongres, gedung ini dijadikan Belanda sebagai tempat gudang buah-buahan dan tempat penyembelihan binatang. Kemudian, hasilnya diberikan untuk konsumsi para masyarakat elite yang tinggal di perumahan besar.

MH Thamrin kemudian menjadikan gedung sebagai balai perkumpulan. Jika dilihat dari bagian halaman luar museum ini ada lapangan yang cukup besar dan di sanalah para rakyat yang memiliki partai sering mengadakan perkumpulan besar-besaran, sehingga rumah ini menjadi wadah bagi mereka.

Saat memasuki museum, di sana ada tiga ruangan, di ruangan bagian kiri, terdapat koleksi-koleksi yang digunakan semasa hidup MH Thamrin. Adanya Radio zaman dulu, kemudian diorama, dan ada replika sepeda ontel yang merupakan sumbangan karena sepeda MH Thamrin kala itu tidak dapat diberikan.

Semakin memasuki museum, ada sebuah ruangan yang berlokasi di belakang dan di sini ada sebuah panggung dengan suasana rumah Betawi yang kini digunakan untuk mengedukasi masyarakat mengenai perjuangan MH Thamrin. (okz/ivn)