KAPOLDA KUNJUNGI RTMPE DAN PKBM BINA INSANI

Zulkarnain: Lebih Besar dari Gaji Kapolda

Zulkarnain: Lebih Besar dari Gaji Kapolda

SIAK HULU (RIAUMANDIRI.co) - Kapolda Brigjen Zulkarnain dan jajaran Polda Riau mengunjungi PKBM Bina Insani dan RTMPE didampingi langsung oleh Bupati Kampar Jefry Noer dan para instruktur, Rabu (9/11).

Sesampainya di pusat pelatihan rombongan Polda Riau langsung disambut puluhan ibu-ibu dan remaja putri dengan mars jahit menjahit. Melihat antusiasme peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan membuat rombongan takjub dengan usaha pembinaan masyarakat yang tengah dilakukan oleh Bupati Kampar.

Dalam paparannya di hadapan pejabat Polda Riau, Bupati Kampar menjelaskan, pembinaan ini dilakukan untuk mengajari ibu-ibu dan remaja putri agar pintar mencari uang melalui jalan menjahit, dan mengurangi penyakit masyarakat dalam bentuk ghibah dan menggosip oleh ibu-ibu di kampung.

"Ibu-ibu dan remaja putri di desa-desa kita latih agar memiliki kompetensi menjahit dan pandai men/cari uang agar tak ada lagi yang menggosip, ghibah dan cari kutu," ujar Jefry Noer.


Saat memberikan sambutanya Kapolda Riau, Zulkarnain mengaku bahwa penghasilan istrinya lebih besar dari gajinya sebagai kapolda. "Istri saya kalau jelang lebaran penghasilanya bisa mencapai 130 juta rupiah,

dia desain sendiri harganya di bawah pasaran dengan kwalitas yang sama, ang/gotanya hanya 10 orang sama seperti ibu-ibu ini," ungkap Zulkarnain.

Kapolda mengaku kalau istrinya sering kesulitan dalam mencari tenaga kerja siap pakai yang memiliki kompetensi di bidang jahit menjahit, dan sering membuka lowongan online karena sulitnya mencari tenaga kerja.

"Ternyata di Kampar masyarakat dibina sehingga mempunyai keahlian menjahit, ini sangat bermanfaat untuk masyarakat," ujar Zulkarnain. Selanjutnya rombongan diajak melihat pilot project RTMPE. Benar saja,

begitu tiba di lokasi Kapolda langsung ikut mengambil rumput yang telah disiapkan dan memberi makan sapi bersama Bupati dan jajaran Polda Riau.

Dalam paparannya Jefry Noer menjelaskan melalui halaman yang hanya 1.000 meter masyarakat di desa mampu mengaplikasikan berbagai manfaat yang dapat diambil dari bidang pertanian sehingga memiliki penghasilan 10-25 juta per bulan.

Mulai dari peternakan yang terintegrasi memiliki pengolahan urin dan kotoran padat serta pemanfaatan biogas, selanjutnya ayam petelur, ikan dan tanaman bawang ataupun sayur yang terintegrasi di lahan 1.000 meter.

Dalam dialog ringan dengan rombongan Polda Riau mengakui pola RTMPE merupakan contoh yang diluar dugaan ternyata semuanya bisa diaplikasikan di satu tempat dengan lahan yang sempit, hal ini diapresiasi oleh Kapolda Riau merupakan terobosan bagi masyarakat.

Selanjutnya rombongan Polda Riau diajak melakukan panen bawang dan jamur tiram serta melihat hasil olahan pelepah sawit menjadi pakan sapi. (adv/humas)