Asuransi Bumi Putera Bidik Premi Rp7,89 Triliun

Asuransi Bumi Putera Bidik Premi Rp7,89 Triliun

JAKARTA (HR)- Perusahaan asuransi Bumi Putera membidik premi sebesar Rp7,89 trilun untuk tahun 2015 ini. Naik sekitar 40 persen dari Rp5,6 triliun pada tahun sebelumnya.

"Target penerimaan premi itu akan dapat dicapai, karena pada tahun ini juga akan merekrut lebih dari 20 ribu agen berlisensi," kata Direktur Utama Asuransi Bumi Putera 1912 Madjdi Ali melalui siaran persnya dalam memperingati Hari Ulang Tahunnya ke-103 di Jakarta, akhir pekan lalu.

Lanjutnya, sepuluh tahun silam, Asuransi Jiwa Bumi Putera terus-menerus menjadi market leader, baik dalam pengumpulan premi maupun pemupukan asset. Namun belakangan ini lambat laun terus tertinggal dari perusahaan asuransi sejenis, seperti Prudential Life dan Axa Mandiri dan perusahaan asuransi patungan lainnya.

"Kita tak ingin terlena. Branded-nya terkenal dimana-mana, usianya paling tua, namun jumlah pengumpulan premi terus tertinggal dari perusahaan sejenis lainnya," kata Madjdi.

Pihaknya terus mengejar para investor yang punya uang besar namun belum dioptimalkan dalam investasinya dengan produk Bumiputera link atau unit link.

Selain merekrut agen, pihaknya juga melepas tujuh produk baru yang izinnya baru keluar, seperti produk Mitra Kredit, Mitra Dwiguna, Ekawarsa, Mitra Kredit Cicilan dan Mitra Kecelakaan Diri.

"Semua produk yang dilepas itu sudah melalui riset pasar. Sehingga akan mudah diterima para calon pemegang polis atau memudahkan para agen memasarkan produk tersebut," ujarnya.

Bumi Putera juga mendapat hasil investasi netto mencapai Rp529,6 miliar.Pada perayaan ulang tahun ini dihadiri para pejabat pemerintah, seperti Wakil Menteri Keuangan, pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sejumlah mantan direksi Bumiputera.

Madjdi Ali juga menyampaikan rasa terima kasihnya, terkait adanya dukungan pemerintah dan DPR terhadap penyempurnaan UU Perasuransian 1992.

Menurutnya, keberadaan AJB Bumiputera 1912 sebagai satu-satunya perusahaan asuransi berbentuk usaha bersama atau mutual, dijamin Undang-undang Perasuransian yang telah ditetapkan oleh Komisi XI DPR pada 23 September 2014.

Namun, selama ini keberadaan Bumiputera tampak tidak nyata, lantaran tidak ada penegasan dalam UU perasuransian.
Sejalan adanya penguatan dan pengakuan dari pemerintah dan DPR, pihaknya juga akan memindah kantor pusatnya dari kawasan Sudirman ke kawasan TB Simatupang.

"Pemancangan tiang dan peletakan batu pertama sudah dilaksanakan jelang hari ulang tahun Bumiputera," katanya.
Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa juga menyampaikan, PT Prudential Life Assurance didapuk sebagai perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, karena masih merajai pangsa pasar asuransi jiwa di Indonesia.

Ketua Bidang Aktuaria dan Riset Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Azwir Arifin mengatakan, Prudential sejak lima tahun lalu hingga sampai saat ini masih mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa, yakni sekitar 15-20 persen dari total premi nasional.(rio)