Gerimis dan Kondisi Angin Mendukung Warnai TdS 2016

Thanh Dien Tran Rebut Juara Etape I

Thanh Dien Tran Rebut Juara Etape I

SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Thanh Dien Tran pebalap asal Vietnam dengan no start 35 berhasil menjadi rider pertama menembus garis finis pada etape pertama Tour de Siak 2016, ia mampu meninggalkan lawannya dengan selisih waktu empat detik.

Jarak tempuh 154,18 Km rute Siak-Dayun, Thanh Dien Tran menghabiskan waktu tiga jam, dua puluh lima menit, dua detik (03:25:02). Jarak 10 meter mendekati garis finish Thanh Dien Tran mengangkat kedua tangannya, seolah yakin tidak terkejar lagi oleh pebalap lain di belakangnya.

Sementara psosi kedua direbut oleh Hsu Hsuang-Ping Pebalap dati Tim ACT asal Taiwan, dengan catatan waktu tiga jam, dua puluh lima menit, enam detik (03:25:06), disusul oleh Muhammad Imam Arifin dari Tim KFC Jakarta dengan catatan waktu yang sama.

Tiga pebalap ini menjadi sang jawara etape 1 yang diikuti oleh 62 pebalap dari 13 tim dalam dan luar negri. Muhammad Imam Arifin pada etape pertam ini berhasil menorehkan prestasi sebagai pebalap Indonesia terbaik,


sehingga berhak mengenakan kaos merah putih atau red and white jersey. Terbaik dua diraih oleh Ryan Ariehan dari Cutoms Cycling Club, disusul oleh Alvian Firlandi pebalap tim PGN Road Cycling Team sebuah club binaan perusahaan migas.

Sementara pada penilaian sprinter terbaik, intermediate sprint 1 yang dinilai pada Km 51,72 tepatnya depan Kantor KONI Siak, Muhammad Nur Fatoni dari tim Lombok Bike Comunity berhasil merebut posisi pertama, disusul oleh Thanh Tam Nguyen pebalap asal Vietnam National Team, dan posisi ke tiga direbut oleh Abdul Gani dati KFC Jakarta Selatan.

Pada intermediate sprint 2 Kevin Tutuarima dari Customs Cycling Club berhasil merebut juara satu, disusul oleh Thanh Tam Nguyen pebalap asal Vietnam National Team, dan posisi ketiga direbut oleh Projo Waseso pebalap asal Indonesia yang kini memperkuat tim CCN Singapura.

Muhamad Imam Arifin mengaku tantangan terberat pada balapan kali ini adalah kekuatan para pebalap sama, sehingga dari personil tim semuanya mengambil posisi untuk sprint.

"Sulit untuk melaju keluar dari rombongan, pada putaran putaran ke dua (lap ke dua), setelah turun dari jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah 23 pebalap berhasi break away mendahului grombolan, sempat memiliki selisih waktu satu menit setengah dari rombonga di belakang.

Namun 10 KM menjelan finish rombongan di belakang berhasil mengejar dan kami tergabung kembali dalam sebuah gerombola besar," kata Muhammad Imam Arifin.

Ia terus berupaya untuk melaju lepas dari gerombolan dan baru berhasil setelah turun dari jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah pada putaran terakhir mendekati finish.

Menurut pebalap asal KFC Jakarta Selatan ini, cuaca gerimis saat start dan mendung saat balapan berlangsung sangat mendukung, sehingga para pebalap tidak kelelahan dan kehilangan energi.

"Gerimis kita lebih suka, tahun ini cuaca mendukung, agin juga tidak kencang," terang Muhammad Imam Arifin. Kekuatan Vietnam Rice Direktur TdS 2016 Erwin Anwar etape pertama kali ini berjalan lancar, tidak ada kendala yang berarti.

Meski hanya diikuti oleh 13 tim, lebih sedikit dari tahun lalu 18 tim, namun ia menilai menurunnya jumlah tim dan jumlah pebalap tidak mengurangi nilai dari iven bergengsi ini.

"Kita akui jumlah tim yang ikut jauh lebih sedikit dari tahun lalu, namun ini tidak mengurangi nilai iven ini. Sedikitnya tim yang ikut karena banyak agenda di negara lain, seperti negar tetangga ada jelajah malaysia, sehingga ada 2 tim asal malaysia mengundurkan diri," terang Erwin Anwar.

Menurut Erwin pebalap nasional kali ini belum membaca kekuatan Vietnam, sehingga tertinggal jauh. "Tim nasional belum membaca kekuatan Vietnam, kita percaya etape ke dua tim dari Indonesia ada yang juara," terang Erwin.

UCI Sementara Wakil Ketua PB ISSI Beni Subagya menyampaikan bahwa pihaknya telah mendaftarkan Tour de Siak ke Uninted Cycling Internasional,

iven tahunan yang digelar Pemkab Siak ini telah terdaftar dalam kalender kegiatan UCI. Namun demikian, TdS belum memiliki rangking sehingga masih jauh untuk bisa membumi.

"Kalau di kalender UCI sudah masuk, karena sudah 3 kali digelar berturut-turut. Namun rangkingnya belum ada," kata Beni Subagya. Dijelaskan Beni, PB ISSI mendukung penuh iven TdS,

ia juga berharap apa yang diwacanakan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bisa terwujud tahun depan, TdS bisa melintasi kabupaten lain dan negara tetangga.

"Kami memiliki keinginan yang sama dengan Gubernur Riau, agar TdS ini bisa menyebrang kenegri jiran, sehingga Tour de Siak memiliki rating seperti Tour de Singkarak," kata Beni Subagya.

"Informasi yang kami dapat, Kadis Pariwisata Riau sudah berangkat ke Malaysia dan Thailan, melakukan lobby agar Tour de Siak bisa melintasi dua negara itu," pungkas Beni Subagya.***