Kembali ke Kabinet Kerja

Jonan-Arcandra Pimpin ESDM

Jonan-Arcandra Pimpin ESDM

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Dua mantan menteri, akhirnya kembali bergabung dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Keduanya adalah Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar. Mereka kembali dipercaya Presiden Jokowi memimpin

Jonan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sempat tiga bulan mengalami kekosongan. Selama ini, jabatan tersebut dirangkap Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Ignasius Jonan ditunjuk sebagai Menteri ESDM, sedangkan Arcandra Tahar sebagai wakilnya. Keduanya dilantik langsung Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (14/10).
 
Seperti diketahui, Ignasius Jonan sebelumnya adalah Menteri Perhubungan. Sedangkan Arcandra Tahar merupakan mantan Menteri ESDM yang diberhentikan dengan hormat karena masalah kewarganegaraan.

Kabar pelantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar selaku Wakil Menteri ESDM, baru terdengar Jumat menjelang siang kemarin. Sedangkan proses pelantikan dilaksanakan pada pukul 13.40 WIB.

Saat Kabinet Kerja dibentuk, Jonan yang merupakan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI), ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Perhubungan (Menhub).

Namun, jabatan Menhub yang diemban Jonan tak berlangsung lama. Setelah sekitar 21 bulan memimpin Kemenhub, pada 27 Juli 2016 lalu, Jonan digantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menhub.

Ketika Jonan dicopot dari posisi Menhub, Arcandra masuk ke Kabinet Kerja sebagai Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said. Masa jabatannya ternyata sangat singkat, yaitu hanya 20 hari. Dilantik pada 27 Juni 2016, Arcandra lengser dari jabatannya pada 15 Agustus 2016 gara-gara terbelit masalah kewarganegaraan.

Optimis Terkait penunjukan kedua sosok tersebut, Presiden Jokowi mengaku optimis keduanya bisa menunaikan tugas dengan baik.

"Saya yakin beliau berdua figur punya kompetensi meski keduanya keras kepala tapi suka terjun di lapangan dan ya tugas ini bukan tugas mudah, tapi saya yakin beliau berdua bisa selesaikan masalah yang ada di ESDM dan jadi team work yang baik," kata Jokowi, usai pelantikan.

Sementara itu, Staf khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, ada alasan tersendiri mengapa Jokowi menunjuk dua orang yang mempunyai latar belakang berbeda. Dikatakan, Jokowi ingin menggabungkan kemampuan manajerial Jonan dan kompetensi teknis Arcandra untuk membenahi sektor ESDM.

"Kementerian ESDM seperti yang disampaikan Pak Presiden, isunya soal bagaimana me-manage, jadi soal manajemen. Karena itu digabungkan-lah Pak Jonan sebagai menteri dan Pak Arcandra Tahar sebagai wamen ESDM," ujarnya. Sementara itu, baik Jonan maupun Arcandra, mengaku siap mengemban tugas yang dipercayakan kepada mereka.

"Seperti yang pernah saya ucapkan, semoga niat saya pulang diluruskan kembali. Di manapun ditetapkan dan ini adalah keputusan terbaik yang diambil oleh Pak Presiden dan saya siap mengabdi di mana pun dan kapan pun," ujar Arcandra.

"Sekali lagi niat saya pulang dilurusan dan konsekuensi sebagai orang Indonesia yang bersedia untuk pulang dan megabdi untuk bangsa dan negara," imbuhnya.

Tidak hanya itu, ternyata Jonan dan Arcandra sudah bertemu sejak bulan lalu. Keduanya sudah menyusun program kerja bersama. "Ya sudah bertemu satu bulan yang lalu bicara secara umum," kata Jonan di tempat yang sama. (bbs/dtc/kom/sis)