RIAUMANDIRI.co – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan proposal mengenai misi berawak ke Planet Mars pada 2030-an. Misi tersebut akan dijalankan melalui Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang berambisi merealisasikan misi berawak ke Mars.

Meski misi berawak tersebut mendapat kritikan tajam dari Kongres AS tapi Obama berjanji akan bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk mewujudkannya. Sehingga nantinya dapat membangun habitat di Mars dan transportasi astronotnya.

"Kami telah menetapkan tujuan yang jelas, penting, untuk bab berikutnya dari riwayat Amerika Serikat dalam antariksa, yaitu mengirim manusia ke Mars pada 2030-an dan mengembalikan mereka dengan selamat ke Bumi. Itu ambisi utama satu hari nanti dengan waktu yang cukup panjang," ujar Obama dikutip dari BBC, Rabu 12 Oktober 2016.

Sebenarnya, pernyataan yang diucapkan oleh Obama bukanlah hal yang mengejutkan. Sebab, NASA telah menjalin kemitraan dengan perusahaan swasta dalam misi antariksa. Misalnya dalam memasok kebutuhan barang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), NASA acap kali memanfaatkan kapsul Dragon buatan perusahaan antariksa swasta, SpaceX.

Bahkan, yang terbaru, SpaceX telah merancang sebuah sistem transportasi yang dapat mengangkut hingga 100 orang untuk diboyong ke Planet Merah. Transportasi itu dinamakan Interplanetary Transport System (ITS).

Selain itu, kritikan Kongres AS terhadap NASA soal misi ke Mars, tak lain karena tak ada peta jalan yang jelas dari lembaga tersebut untuk mencapai Planet Mars. Namun, Obama membela. Menurutnya, pemerintah dan NASA telah menetapkan tujuan yang jelas soal misi berawak ke Mars.

"Mendapatkan misi ke Mars akan membutuhkan kerja sama lanjutan antara pemerintah dan inovator swasta. Dan kami sudah baik dalam perjalanan ke sana," ucapnya.(viv/ivn)