11 JH Padang Meninggal di Tanah Suci

11 JH Padang Meninggal di Tanah Suci

Padang (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 11 jamaah haji Debarkasi Padang, Sumatera Barat (Sumbar), meninggal dunia di Tanah Suci pada pelaksanaan Ibadah Haji 2016 yang didominasi oleh jamaah berusia di atas 60 tahun.


"Dari 11 orang yang wafat tersebut delapan orang dari Sumbar dan tiga orang dari Bengkulu," kata Pelaksana Harian Kepala Kementerian Agama wilayah Sumbar, Damri Tanjung di Padang, Senin (3/10).


Ia menyampaikan hal itu pada rapat evaluasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang yang dihadiri seluruh pemangku kepentingan terkait di Asrama Haji Tabing.



Berdasarkan data yang disampaikan sekretariat PPIH Debarkasi Padang 11 haji yang meninggal tersebut yaitu Nazar Bahtiar usia 82 tahun dari Kota Padang, Asma Mian Binti Mian usia 78 tahun dari Kota Padang, Syaipul Yusup usia 65 tahun dari Kabupaten Solok Selatan, Tasniah Durakim usia 72 tahun dari Kabupaten Bengkulu Tengah.


Kemudian, Heri Jeminggun usia 73 tahun dari Kabupaten Rejang Lebong, Din Azhari Nurina usia 72 tahun dari Kabupaten Bengkulu Utara, Suhaimi Jamain usia 61 tahun dari Payakumbuh, Jasmaniar Jakfar usia 75 tahun dari Payakumbuh, Rosna Kasim usia usia 77 tahun dari Kabupaten Padangpariaman, Nurtati Royal usia 61 tahun dari Kota Padang dan Darmuya Jabar usia 79 tahun dari Kabupaten Agam.


Sementara hingga saat ini masih ada satu haji Debarkasi Padang yang berada di Arab Saudi atas nama Duya Main Adam usia 75 tahun dari Kabupaten Sijunjung yang dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz Mekkah karena cedera kepala.


Karena pemulangan haji Debarkasi Padang telah selesai maka yang bersangkutan akan dipulangkan melalui kloter lain, ujar Damri.


Ia menyebutkan pada pelaksanaan haji 2016 total haji yang berangkat melalui Debarkasi Padang berjumlah 4.929 orang terdiri atas Sumbar 3.631 orang dan Bengkulu 1.298 tergabung dalam 11 kloter.


Staf Sekretariat PPIH Debarkasi Padang, Hami Mulyawan menyampaikan jamaah yang meninggal di Tanah Suci maka keluarga akan mendapatkan asuransi dengan nilai jika meninggal karena sakit Rp15 juta dan meninggal karena kecelakaan Rp30 juta.


Asuransi tersebut akan dibayarkan setelah ada surat keterangan kematian serta melampirkan surat keterangan masuk asrama haji, katanya.


Sedangkan Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Padang, dr Ariyanti berharap pada pelaksanaan haji berikutnya ada penertiban kendaraan parkir karena menghambat lalu ambulans yang mengangkut jamaah haji yang dirujuk.


Saat kepulangan bus jamaah haji banyak parkir di jalan yang menghambat akses ambulans sementara mobil butuh cepat, kata dia.


Sebelumnya Anggota Komisi VIII DPR daerah pemilihan Sumbar, Asli Chaidir saat berkunjung ke Asrama Haji Tabing menyampaikan pihaknya terus mengupayakan perbaikan kualitas ibadah haji dengan menurunkan biaya namun tetap memberikan pelayanan prima.


"Pada 2015 ada penurunan biaya haji sekitar 500 dolar Amerika Serikat, tahun ini 130 dolar AS, jadi kecenderungannya turun," kata dia.


Selain itu perbaikan yang dilakukan tahun ini adalah peningkatan kualitas bus dan pemberian makan di Mekkah dua kali sehari yang sebelumnya hanya satu kali, kata dia. (ant/azw)