MTs dan SMP Ikuti Porseni di MAN Kampar

MTs dan SMP Ikuti Porseni di MAN Kampar

BANGKINANG (HR)- Sekolah Mandrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Kampar mengikuti Pekan Olahraga dan Seni yang digelar di Madrasah Aliyah Negeri Kampar. Porseni ini dilaksanakan selama 6 hari, 9-14 Februari 2015.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, H Fairus,  meninjau pelaksanaan Porseni, Rabu (11/2). Ikut mendampingi Kakan Kemenag Kampar, Kasi Pendidikan Madrasah, Muhammad Yamin. Kedatangan Kakan Kemenag dan rombongan ini disambut Kepala MAN Kampar, Faizin, beserta para guru lainnya.

Fairus mengatakan, Porseni ini merupakan kegiatan olahraga dan seni yang diselenggarakan  dengan berbagai kegiatan dan perlombaan pada cabang olahraga dan seni. Tujuan acara ini adalah untuk  mencetak dan menghasilkan calon penerus bangsa yang berdedikasi tinggi dengan segenap kemampuan dan keterampilannya.

Sementara itu, Ketua Porseni MAN Kampar, A Haris, mengatakan, kegiatan yang diperlombakan yakni Peraturan Baris Berbaris (PBB), bola voly, cerdas cermat dan salat jenazah. "Acara ini dikuti MTs dan SMP se-Kabupaten. Kampar," jelasnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kakan Kemenag Kabupaten Kampar, H Fairus, didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, Muhammad Yamin dan Kepala MAN Kampar, Faizin, beserta para guru lainnya, melakukan penghijauan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kampar.

Gerakan penghijauan ini  dalam rangka mendukung program Adiwiyata yang di taja Kementerian Lingkungan Hidup, seraya juga untuk mengasrikan atau menghijaukan Madrasah-Madrasah yang ada di Kabupaten Kampar agar lebih sejuk, nyaman dan indah dipandang mata.

Dalam penghijauan tersebut, Fairus mengimbau, Kepala MAN Kampar dan majelis guru untuk senantiasa melakukan penghijuan di pekarangan Madrasah dengan cara menanam dan menyirami tanaman, serta menjaga kebersihan. "Hal ini harus dilakukan agar MAN Kampar ini semakin hari semakin asri, sejuk dan indah dipandang mata, sehingga nantinya bisa meraih penghargaan Adiwiyata," ujarnya.

Lebih lanjut Fairus menegaskan, agar setiap pohon atau tanaman yang ditanam dicatat mulai dari waktu dan orang yang menanamnya hingga usia tanamannya. "Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama karena dalam program Adiwiyata “tulis apa yang dikerjakan, dan kerjakan apa yang ditulis”, ujarnya. (oni)