Alasan Badut Menjadi Phobia

Alasan Badut Menjadi Phobia

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Apakah Anda adalah salah satu orang yang takut pada badut? Rupanya ketakutan pada badut dialami oleh banyak orang meski seharusnya badut justru membawa tawa pada anak-anak, mengapa?

Beberapa alasan membuat badut justru dihubungkan ke hal-hal negatif. Menurut Live Science, Kamis (15/9/2016), para ilmuwan telah meneliti alasan kehadiran badut yang hadir sejak berabad lalu itu menjadi sumber ketakutan.

Pertama, badut yang menggunakan baju, makeup, dan bertingkah bodoh itu tidak selalu “aman”. Menurut pengadilan abad pertengahan di Eropa, humor yang mereka buat bahkan menyinggung tentang raja dan mereka memang memiliki izin untuk melakukan itu demi mengundang tawa.

“Seorang badut boleh membuat lelucon licik tentang seberapa banyak selir raja atau bagaimana para raja itu gemuk,” demikian kata Ben Radford, penulis buku Bad Clowns. Dulunya, badut memang lebih banyak berbicara seperti pelawak ketimbang beratraksi dengan hewan.

Selain itu, para badut merupakan sosok yang sulit diprediksi yang kadang bisa menyenangkan, namun juga bisa mengerikan. Anak-anak bisa saja merasa senang ketika badut mengeluarkan air dari bunga atau menarik selendang tak berujung. Namun bagi yang lain, hal yang tidak bisa disangka dari badut ini membuatnya dijauhi oleh orang lain karena menyimpan rahasia.

Ini ditambah lagi dengan banyaknya judul film yang mengangkat tokoh badut sebagai penjahat. Seperti Batman dengan Joker yang memiliki sifat “gila” meski wajahnya menggunakan makeup badut.

Alasan terakhir seseorang mengalami ketakutan pada badut adalah karena mengidap fobia yang disebut coulrophobia. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, asosiasi psikiatri Amerika, mengatakan bahwa fobia ini sangat umum.

“Orang dengan fobia ini akan sangat terganggu hanya dengan melihat gambar badut,” ujar Kristin Kunkle, seorang psikolog di Columbia University Clinic for Anxiety and Related Disorders.

Fobia ini bisa disembuhkan dengan terapi exposure. Pasien akan secara bertahap diekspos pada sesuatu yang ditakutinya hingga lama kelamaan bisa menatap badut meski masih sedikit merasakan takut.(okz/ivn)