Kepri Rawan Penyebaran Penyakit Menular Berbahaya

Kepri Rawan Penyebaran Penyakit Menular Berbahaya

BATAM (RIAUMANDIRI.co) - Wilayah Provinsi Kepulauan Riau rawan penyebaran penyakit menular berbahaya dari luar negeri, mengingat banyaknya pintu masuk internasional ke provinsi itu.


"Kepri ini rawan, makanya perlu antisipasi penyakit yang masuk dengan penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Reni Yusneli di Batam, Rabu (7/9).


Kepri memiliki banyak pelabuhan resmi dan tidak resmi yang menjadi pintu masuk internasional yang tersebar di penjuru wilayah.
Untuk pintu masuk resmi, ia menilai sarana dan prasarana yang dimiliki di pelabuhan sudah relatif memadai untuk menangkal masuknya penyakit menular berbahaya yang dibawa manusia.



"Yang belum dimiliki tinggal ruang perawatan dan isolasi di pelabuhan," katanya. Ruang perawatan dan isolasi dibutuhkan di klinik pelabuhan, sebagai penanganan dini bila ada pendatang yang diduga membawa penyakit menular.


"Demi memutus rantai penyakit," ujar dia. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana menyatakan  saat ini setiap pendatang yang diduga membawa penyakit menular dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam dan RSUD Embung Fatimah.


Menurut dia, membawa "suspect" ke RS yang lokasinya jauh dari pelabuhan, rawan. Apalagi untuk penyakit yang ditularkan melalui udara.
"Pelabuhan belum memiliki ruangan isolasi pelaksanaan kasus penyakit menular. Kalau ada terduga bawa ke RS. Ini rawan untuk penyakit yang penularannya kontak langsung udara. Ketika melewati orang lain, rawan penularan," kata dia.


Ia berharap pemerintah mendirikan ruang isolasi khusus, dengan menguatkan peran Karantina. "Tidak mungkin perawatan dilakukan di RS. Nanti pasien lain lari," kata dia.


Wakil Ketua Badan Le gislasi DPR RI, Dossy Iskandar Prasetyo mengingatkan, bila nantinya ruang isolasi didirikan di pelabuhan, maka ruangannya harus disiapkan, Tidak boleh pengelola pelabuhan menyewakan ruangan untuk isolasi. (ant/rud)