TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)- Hampir 70-75 persen hewan yang akan digunakan untuk qurban oleh masyarakat Kuansing, didatangkan dari berbagai kabupaten/kota dan  provinsi tetangga.

"Hampir setiap tahun ada sekitar 70-75 persen hewan qurban, terutama sapi itu masuk dari luar daerah. Kita hanya mampu menyediakan sekitar 30-35 persen saja,"ujar Kepala Dinas peternakan Kuansing, Marhumala Pontas kepada Haluan Riau, Senin (29/8).

Hewan yang digunakan untuk qurban yang didatangkan dari luar daerah tersebut, berasal dari Provinsi Sumatera Barat dan Lampung, ada juga yang masuk dari Pulau Jawa. "Makanya kita selalu awasi terutama masalah kesehatan hewan yang akan menjadi hewan qurban,"katanya.

Dalam waktu dekat ini ujar Pontas, dirinya akan mengumpulkan semua pegawai baik yang ada ditiap kecamatan terutama UPTD peternakan maupun yang ada di dinas baik penyuluh maupun dokter hewan. "Kita sudah siapkan surat nanti akan ada rapat mempersiapkan pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban nanti,"katanya.

Untuk estimasi katanya, biasanya tahun-tahun yang telah sudah itu jumlah hewan qurban mencapai 2 ribu ekor yang paling dominan itu sapi dan sebagian ada juga kerbau. "Data akurat berapa jumlahnya akan kita sampaikan setelah pemotongan nanti,"katanya.

"Yang jelas dalam waktu dekat ini kita akan persiapkan personel kita untuk melakukan pemeriksaan hewan qurban yang ada di Kuansing,"harapan kita hewan qurban ini semua dalam kondisi sehat dan kita optimis,"ujarnya.

Dengan jumlah estimasi hewan qurban sebanyak 2 ribu ekor tersebut ujar Pontas, kita memang masih kewalahan dalam hal melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, karena minimnya dokter hewan yang ada. "Dokter hewan  hanya sekitar 8 orang, karena satu orang belum lama ini meninggal dunia,"katanya.

Namun dirinya optimis dengan jumlah personel yang ada, akan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama melakukan pemeriksaan terhadap semua hewan qurban yang ada di Kuansing jelang lebaran haji nanti.(rob)