Sekjen Kemendes, PDTT Kunjungi PKBM Insan Mandiri

Anwar: Ibu-ibu Penjahit Masa Depan

Anwar: Ibu-ibu Penjahit Masa Depan

SIAK HULU (riaumandidi.co)-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes, PDTT) Anwar Sanusi, mengatakan, satu hari satu baju, berarti ke depannya harus bisa membuka mark. Untuk itu jangan henti-hentinya untuk bermimpi yang setinggi-tingginya untuk mencapai cita-cita. Sebab, tidak semua masyarakat yang diperhatikan oleh bupatinya.


"Dengan bermimpi kita bisa termotivasi untuk lebih baik lagi. Jadi kita bersyukurlah karena saat ini ibu-ibu sangat diperhatikan oleh bupatinya yakni bapak Jefry Noer," ujarnya.


Demikian dikatakan Anwar Sanusi saat mengunjungi pusat pelatihan jahit menjahit PKBM Bina Insan Mandiri Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu. Senin (29/8).



Untuk itu lanjut Anwar, jika sekarang ibu-ibu menjahit sendiri, ke depan harus bisa meraih pekerja yang sebanyak-banyaknya.


Bupati Kampar H Jefry Noer saat mendampingi Sekjen bersama Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Hj Eva Yuliana menjelaskan, ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini adalah ibu-ibu yang berasal dari desa. Di sini mereka bukan diberikan pelajaran jahit menjahit, namun belajar untuk mencari uang sebab nantinya mereka dapat membantu keluarga dalam meningkatkan ekonomi keluarga
"Program ini Pak Sekjen, merupakan program dalam rangka mendukung Pemerintah Kabupaten Kampar untuk menuntaskan program zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh," ujar Bupati.


Dikatakannya, ibu ini dilatih selama 14 hari setelah itu mereka lulus dan membentuk kelompok serta akan diberikan menjahit satu orang satu mesin jahit karena sistem konveksi. Namun sebelumnya mereka dimatangkan terlebih dahulu.


"Dengan adanya mereka ini, baju anak sekolah bisa menjadi murah, namun kualitasnya sangat bagus, baju anak SD yang biasanya 4 pasang harga Rp1juta sekarang hanya Rp550 ribu, sedangkan baju anak SMP Rp1,3 juta sekarang hanya Rp650 ribu saja. Ini berkat ibu ini sehingga dapat meringankan beban masyarakat," tutup Jefry. (adv/humas)