Memaknai 59 Tahun Provinsi Riau

Memaknai 59 Tahun Provinsi Riau

"Terwujudnya Riau Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara Tahun 2020"  

PEKANBARU (Riaumandiri.co) - 59 tahun sudah Provinsi Riau terbentuk, seluruh masyarakat Riau dapat melihat, mengkaji, dan mencermati berbagai aspek dengan mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, dalam proses perjalanan negeri Bumi Lancang Kuning ini. Banyak hal yang patut kita jadikan pembelajaran agar langkah kedepan sesuai dengan arah dan tujuan.
 
Demikian disampaikan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam memperingatau hari jadi Provinsi Riau ke 59. Gubri mengatakan, bila ditelisik ke belakang, tentu sangat banyak yang sudah capai pada masa para pemimpin daerah terdahulu. Mereka telah meletakkan dasar-dasar dan mendirikan kerangka dari pembangunan yang hasilnya bisa kita lihat hari ini, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada.
 
"Sudah sepantasnya pada peringatan hari jadi provinsi ini kita menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pemimpin terdahulu yang telah banyak berbuat untuk negeri," ujar Gubernur Riau, Arasyadjuliandi Rachman.
 
Untuk membalas jasa para pendahulu yang bisa lakukan hari ini hanyalah berusaha dan berkarya untuk kemakmuran Provinsi Riau sesuai dengan Visi Riau 2020, yakni “Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Bathin di Asia Tenggara Tahun 2020”.
 
"Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, bersama-sama dengan para Anggota Dewan yang terhormat dan para pengemban birokrasi, kami telah berusaha meneruskan dan meningkatkan apa yang menjadi tujuan kita bersama, termasuk penyesuaian Visi Riau 2020 dengan dinamika dan  perkembangan saat ini," ungkap Gubri.
 
Sebagian pencapaian dari kerjasama membangun Provinsi Riau. Perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku pada triwulan satu tahun 2016 mencapai Rp. 162,19 Triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015.Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas.
 
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga sebesar 6,41 persen.  Dari indikator PDRB, Provinsi Riau  menempati urutan ke-5 PDRB terbesardi Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera
 
Dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi akibat belum disahkannya Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau masih berada diperingkat sepuluh besar dengan total realisasi investasi sebesar 18,110,42 Milyar Rupiah dan melalui  Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Siak, kita berhasil meraih juara 1 untuk kategori Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terbaik untuk tingkat Kabupaten se Indonesia.
 
"Kondisi Perekonomian kita yang semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199.769 orang atau 6,72 persen pada Februari 2015 turun menjadi 176.948 orang atau 5,94 pada  Februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada Februari 2015 lalu sebesar 2.974.014 orang," jelas Gubri.
 
Capaian-capaian yang telah diraih sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah kita tanam dan  cenderung mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data BPS Riau,  yakni jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Riau pada posisi Maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen) sedangkan pada posisi Maret  2015  berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,42 persen). Artinya, penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak 15,98 ribu jiwa atau sebesar 3,01 persen.
 
Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2015, IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 0,51 poin dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33.
 
Di tengah hambatan terhadap pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 yang lalu, Provinsi Riau masih dapat mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas laporan pertanggungjawaban keuangan APBD Tahun Angggaran 2015.
 
Selain itu Provinsi Riau juga telah mampu meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap proses pelayanan perizinan dan non perizinan melalui pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan.
 
Jumlah nilai interval konversi Indeks Kepuasan Masyarakat mencapai 82.25 dengan kategori mutu pelayanan “A (Sangat Baik)”, bahkan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau, memperoleh beberapa penghargaan, antara lain: 
Pertama, Nominasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terbaik Investment Award)
Kedua, Citra Pelayanan Prima (CPP) 
Ketiga, Penilaian terbaik Ombudsman terkait kualifikasi kepatuhan terhadap Undang-Undang Pelayanan Publik.
 
"Prestasi yang patut kita kemukakan lainnya adalah penghargaan dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang beranggotakan  416 Pemerintah Kabupaten di Indonesia. Bekerja sama dengan Professional Pattern Management (PPM), sebuah Lembaga Riset Manajemen terkemuka di Indonesia) dan Business News, APKASI menganugerahkan Award Top BUMD 2016," tambah Gubri.
 
Pencapaian lain, Bank Riau Kepri juga berhasil meraih “Top CEO BUMD based on Character & Soft Competency 2016”, “Top BUMD Special Improvement 2016”, Kategori Bidang Layanan Pelanggan. Atas segala prestasi yang diraih Bank Riau Kepri tersebut, Dewan Juri memutuskan pula memberikan Award kepada Gubernur Riau dan Gubernur Kepulauan Riau dalam kategori “Top Pembina BUMD 2016”.
 
Bank Riau Kepri Syariah juga meraih penghargaan Infobank Sharia Finance Awards 2015.  Kita juga patut bersyukur,Provinsi Riautelah dipercayamewakili Indonesia dan menjadi City Of Charm pada pameran The 12th China ASEAN Expo di Nanning, Guangxi  RRC.
 
Sebagai bentuk penghargaan kepada para Pahlawan perjuangan Riau, untuk pertama kalinya Pemprov Riau memberikan pengharagaan gelar Pahlawan kepada 20 pejuang kemerdekaan Riau, budayawan Riau, dan tokoh politik Riau. Pengalungan tanda jasa pahlawan dan penyerahan piagam tersebut, diserahkan oleh Gubernur Riau, kepada anak, cucu maupun keluarga yang ditinggalkan oleh para pahlwan Riau.
 
"Penghargaan ini sebagai bentuk rasa kehormatan Pemprov Riau terhadap jasa para pahlawan Riau yang telah berjuang dan mengembangkan kebudayaan Melayu Riau," ujar Gubri.
 
Berikut 20 pahlawan kemerdekaan Riau yang menerima penghargaan, Abbas Jamil, Kolonel (Purn) , dari kabupaten Kuansing, Abdul Latif, Datuk Bandaro Sati, dari Kampar, Arifin Ahmad, Brigjen (Purn), dari Bengkalis, H Masnoer (Purn) dari Bengkalis.
 
H Raja Roesli, dari Kuansing, Hasan Basri  pahlawan kemerdekaan Riau, Khadijah Ali, pahlawan kemerdekaan Riau, Letnan M Boya, dari Inhu, Oka M Jamil, dari Kabupaten Siak, HR Soebrantas Siswanto, Brigjen (Purn) darinBengkalis, Sultan Muhammad Zainal Abidin, dari Rohul. Tengku Agung Syarifah Latifah, dari Siak, Toha Hanafi dari Inhu, Tulu dari Rengat, Buya Ma'rifat Mardjani dari Kuantan Singingi.
 
Untuk Pahlawan Bidang Pendidikan Agama Islam, Tuan Guru Syekh Abdurrahman Syiddiq, dari Inhil. Pahlawan di Bidang Politik dan Pemerintahan, Datuk Wan Abdurrahman dari Pekanbaru, Datuk Muhammad Djohan dari Meranti, Daeng Muhayan Nur dari Kepulauan Meranti. Dan dari Pahlawan di Bidang Kebudayaan, Tenas Effendy.(adv)