Pasca Pilkada Mursini Inginkan Masyarakat Kembali Bersatu

Tarian Massal "Mangonji" Simbol Pemersatu Masyarakat

Tarian Massal

TELUK KUANTAN (riaumandiri.co) - Bupati Kuansing H Mursini menceritakan bagaimana awalnya tarian massal 'Mangonji' dengan jumlah anggota tari lebih kurang 500 orang akan ditampilkan pada acara pembukaan Festival Pacu Jalur tahun 2016, di lapangan Limuno Teluk Kuantan, Kamis (25/8) besok.

Diceritakan Bupati yang didampingi Wabup Halim dan Sekda Muharman saat bincang-bincang dengan Haluan Riau di kantin Kantor Bupati Selasa (23/8) siang, awal ingin mengadakan tarian massal 'mangonji' dengan melibatkan ratusan penari ini, waktu itu usai sidang di Mahkamah Konstitusi yang menyatakan pasangan Mursini-Halim menang Pilkada.

Waktu itu ujar Mursini, timbul ide bagaimana kalau pas pembukaan pacu jalur nanti kita gelar tarian massal 'mangonji' yang menggambarkan cara masyarakat kita merajut tali silaturahim antar sesama masyarakat, pasca Pilkada supaya kembali bersatu dan kompak sama-sama membangun Kuansing.


Karena memang kata Mursini, Pilkada ini cukup banyak gesekan yang muncul, maka cara kita kembali menyatukan masyarakat dengan menampilkan tarian massal 'mangonji' memperlihatkan kekompakan masyarakat kita dan menghilangkan Pilkada yang lalu supaya kembali bersatu membangun negeri ini serta menghilangkan perbedaan yang ada.

Maka kita bentuk tim agar tarian massal mangonji ini ditampilkan pada acara pembukaan pacu jalur,"karena ini salah satu tradisi masyarakat kita dan menggambarkan bagaimana masyarakat kita hidup rukun dan damai tanpa ada perbedaan sedikitpun,"katanya.

Rencana awal jumlah peserta tari ini ada 700 orang, karena besar anggaran yang ditimbulkan maka kita kurangi menjadi 500 orang.

"Ini sudah berbulan-bulan kita siapkan agar penampilan tarian massal mangonji ini betul-betul dapat dimaknai masyarakat kita merajut tali silaturahim pasca pilkada dan menghilangkan perbedaan saat Pilkada lalu,"katanya.

Tarian massal mangonji ini ujar Mursini, kita tampilkan apa adanya dengan memperlihatkan kepada masyarakat dan undangan yang hadir nanti inilah tradisi yang masih melekat dimasyarakat kita dan bagaimana masyarakat bersama-sama bergotongroyong untuk menyiapkan masakan konji lalu bisa dihidangkan kepada khalayak ramai.

"Konji ini sebuah makanan khas daerah kita yang cara pembuatannya memerlukan kekompakan dan kebersamaan, "katanya. Disampaikan Mursini, akan kita tampilkan nanti mulai dari cara pembuatan dan menyiapkan bahan-bahanya. Bahkan peralatan yang disiapkan juga peralatan tradisional, mulai pikek, alat pengukur kelapa, lesung, ayak, kita tampilkan saat acara pembukaan.

"Kayu untuk penumbuk lesung ini saya siapkan yang diambil dari kebun saya, dan ini untuk menghemat anggaran kita. Begitu juga lesung dan pikek kita pinjam kepada masyarakat nanti kita kembalikan lagi," katanya.

Jadi tujuan digelarnya tarian massal mangonji ini bukan untuk menghabiskan anggaran, dan tidak juga mencari rekor muri.  Namun lebih kepada bagaimana kita menggambarkan merajut tali silaturahim karena mangonji ini sudah menjadi tradisi kita dan menggambarkan masyarakat kita yang memiliki banyak tradisi yang bisa mengarah kepada persatuan dan kesatuan. (rob)