Warga Belum Tahu

Pakaian Bekas Impor Mengandung Virus

Pakaian Bekas Impor Mengandung Virus

RENGAT (HR)-Kemungkinan pakaian bekas impor mengandung virus HIV/AIDS belum diketahui warga Inhu secara luas. Beredarnya pakaian bekas itu hendaknya bisa disikapi pemerintah daerah.

Pantauan di lapangan, pakaian bekas banyak dijual di pasar tradisional di Inhu, animo masyarakat membeli pakaian bekas pun terlihat masih tinggi. Seperti terlihat di pasar tradisional kota Rengat, Belilas, dan tempat lainnya.

 Leppen (30) penjual baju bekas di Rengat, mengaku sama sekali tidak mengetahui dugaan bersarangnya virus HIV/AIDS pada pakaian bekas. "Sudah sejak lama saya menjual baju bekas ini tidak pernah ada saya mendengar bahwa pakaian bekas dari luar negeri mengandung virus HIV/AIDS,” katanya, belum lama ini.

 Terpisah, warga Rengat Indra, berharap baju bekas dan pakaian lainnya yang diimpor dari luar negeri dijual bebas di pasaran,belum terlihat pemeriksaan oleh dinas kesehatan dan instansi terkait lainnya.

 "Kalau memang ada dugaan virus pada pakaian bekas yang dijual bebas di pasaran, hendaknya segera diperiksa oleh instansi terkait, kita beli pakaian bekas karena harganya terjangkau," katanya. (prc/aag)