Keluarga Teroris Datangi Polda Kepri

Keluarga Teroris Datangi Polda Kepri

Batam (riaumandiri.co) - Keluarga GR (31) seorang terduga teroris yang ditangkap di Kota Batam pada Jumat (5/8), mendatangi Polda Kepri untuk mencari tahu kondisi  usai penangkapan.

"Sejak penangkapan kami tidak mendapat kabar dan tidak tahu nasibnya. Saya hanya ingin tahu kondisi adik saya," kata kakak kandung GR, Pungki Berlianto yang datang dari Yogyakarta di Polda Kepri Batam, Senin (8/8).

Ia mengatakan, sejak dikabarkan ditangkap pada Jumat pagi, tidak ada informasi yang diberikan dari pihak kepolisian mengenai keberadaan dan kondisi GR.


"Kami sama sekali tidak mengetahui kondisinya. Kalau bisa kami ingin membawakan baju, karena sudah beberapa hari tidak ganti baju," kata dia.

Pongki mengatakan, adik kandungnya bukanlah orang yang tertutup seperti banyak pemberitaan di media massa pascapenggerebekan.

"Dia seperti keluarga muda kebanyakan. Setiap Senin-Jumat kerja. Sabtu dan Minggu liburan bersama keluarga. Jauh dari tertutup dan apa yang ada dalam pemberitaan," kata Pungki.

Di Polda Kepri, Pungki yang didampingi Agus selaku pengacara keluarga diterima oleh Kasubdit I Ditrreskrimum Polda Kepri AKBP Robertus Hery.

Pada keluarga korban Hery mengatakan, pihak polda tidak dilibatkan atas penggerebekan terduga teroris tersebut, sehingga tidak mengetahui keberadaan dan kondisi orang yang ditangkap.

"Kami tidak dilibatkan dalam hal ini, sehingga kami tidak bisa memberikan keterangan. Bukan kami juga yang melakukan penyidikan," kata dia.
Pengacara keluarga GR, mengatakan yang dikhawatirkan keluarga adalah peristiwa yang menimpa terduga teroris Siyono yang ketika ditangkap sehat dan ternyata meninggal.

"Itu yang keluarga takutkan karena tidak ada kabar samasekali. Makanya kami datang ke sini bermaksud untuk menanyakan kondisinya sekaligus melihat kondisinya," kata Agus.

Pada Jumat (5/8) pagi Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap dan menggerebek sejumlah rumah terduga teroris di Batam.
Polisi mengamankan enam orang masing-masing GR (31), TS (46), ES (35), Tmz (21), HGY (20), MTS (19) berasal dari jaringan  kelompok teroris tertentu. (ant/ivi)