Komitmen Jadikan Pekanbaru Smart City

Pemko Ikuti Workshop ISND

Pemko Ikuti Workshop ISND

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Komitmen Pemerintah Kota Pekanbaru menjadikan Pekanbaru kota pintar atau Smart City tampaknya tak main- main. Setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan MoU dengan Walikota Bandung, Pemko juga mengikuti workshop Indonesian Smart Nation Dialogue (ISND) yang digelar NetApp Indonesia, bersama Lintasarta dan Avnet, di Jakarta, belum lama ini, di Jakarta.

Diharapkan melalui acara yang diikuti, Pemko Pekanbaru dapat berperan dalam merumuskan strategi teknologi informasi ke dalam aspek pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat yang diimplementasikan melalui inisiatif Kota Pintar (Smart City). Melalui ajang workshop juga para peserta dari perwakilan pemerintah masing- masing dapat saling bertukar informasi bersama pihak- pihak yang berkaitan langsung mewujudkan kota pintar di Indonesia.

Mewakili Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus, Pemko Pekanbaru mengutus tiga orang perwakilan, yakni Asisten II, Bidang Ekonomi Pembangunan, Kepala Bagian Pembangunan, Eka Putra dan Kasubag Kehumasan, Mawardi Zakaria. Diikuti sejumlah pihak dari pemerintah kota lain di Indonesia diantaranya, Pemko Makassar, Yogyakarta, Semarang, Palembang, dan Bogor.


Sebagai narasumber, penyelenggara kegiatan menghadirkan Prof.Dr.Suhono Harso Supangkat (Ketua Umum Smart City Indonesia Forum), Srie Dhiandini (Kepala Bidang IT & Telematika, Pemerintah Kota Bandung), Rama Raditya (Founder & CEO Qlue), Gidion Barus (GM, IT Services Offering Management PT Aplikanusa Lintasarta), dan Anthonius Hutabarat (Channel & GTM Lead NetApp Indonesia).

Menurut Prof Suhono Harso Supangkat, Pemko tidak akan pernah bisa mewujudkan Kota Pintar  bila tidak mampu mengontrol tiga aspek, yaitu mindset (pola pikir) masyarakat, teknologi, dan governance (tatakelola). Sebab  mindset masyarakat sangat menentukan perwujudan seluruh program-program strategis pemerintah dan didukung teknologi yang memadai, serta tatakelola yang profesional dan kompeten.

"Mindset masyarakat sangat menentukan dalam mewujukan seluruh program-program startegis penerintah, dan ditopang oleh teknologi yang memadai serta tatakelola yang sudah professional dan skil. Satu hal lagi instrumen yang diperlukan adalah political will, atau semangat dan keinginan dari kepala daerah atau penyelenggara pemerintahan," ujar Suhono disertai Pimpinan Coman Center Bandung, dari Qlue, Lintasarta, NetApp dan Avnet.

"Walikota harus tegas dan selalu memberikan penekanan kepada jajarannya agar merealisasikan pelayanan yang cerdas dan pintar dengan sistim pengelolan yang mudah dan cepat merespon suara serta informasi dari masyarakat," ulasnya.

Pimpinan Coman Center Bandung, dari Qlue, Lintasarta, NetApp dan Avnet, menyebut, sebagai perusahaan yang berkecimpung dalam data storage dan pengelolaannya, sudah sewajarnya jika NetApp Indonesia peduli dengan tren berbagai kota besar di Indonesia menjadi Smart City yang bisa menunjang berbagai aktivitas warga.

Sebuah Kota Pintar hanya bisa terwujud jika didukung pengelolaan data dan informasi dari beragam sumber yang optimal dari pihak yang terkait, utamanya pemerintah kota.

Sementara itu, Asisten II, Dedi Gusriadi, menjelaskan, upaya menerapkan Smart City di Pekanbaru sudah saatnya dilaksanakan mengingat Pekanbaru kini sudah berubah kota metroplitan yang menerapkan MICE serta menjadi kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.

"Bapak Walikota sudah menyiapkan percepatan pembangunan smart city, seperti pemasangan  fiber optic yang sudah terpasang 100 KM, serta sejumlah aplikasi yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat seperti perizinan, UMKM, IMKM, serta pengaduan dan pelaporan, dan informasi, hanya saja selama ini s emua data yang dimaksud belum terintegritas," ujar Dedi seraya menegaskan, segera menyampaikan hasil kajian kepada Walikota. (adv/humas)