Terkait Berita Jalan RUsak

PWI Rohil Sesalkan Sikap Plt Sekda

PWI Rohil Sesalkan Sikap Plt Sekda

BAGANSIAPIAPI(riaumandiri.co)-Terkait pemberitaan di beberapa media online dan cetak menyangkut buruknya infrastruktur jalan di Kabupaten Rokan Hilir, masyarakat tempatan memberikan komentar dan menancapkan plang kayu bertuliskan kata-kata kurang sopan yang membuat marah Plt Sekda Surya Arfan.


Dalam sebuah kesempatan Surya Arfan menunjukkan ketidaksukaan terhadap beberapa media online dan cetak yang mempublikasikan jalan rusak tersebut dengan menyindir para jurnalis dengan kata-kata tendensius.


"Plt Sekda jangan anti kritik, sebagai pejabat tinggi di bidang birokrasi pemerintahan, Surya Arfan harus punya sikap negarawan apabila ada media yang mempublikasikan buruknya infrastruktur jalan di kabupaten ini, berbesar hati saja terima dengan lapang dada jika ada masyarakat yang memberikan judul kubangan pemda pada ruas jalan yang rusak," Kata ketua PWI Rohil Jaka Abdillah Kamis (4/8).



Dengan sikap yang ditunjukkan Surya Arfan kepada media, bukan makin senyap pemberitaan akan tetapi menjadi besar karena direspon negatif oleh seorang Plt Sekda yang seharusnya tidak perlu ditanggapi berlebihan. Ini merupakan pembelajaran yang paling berharga dimana seorang Plt Sekda menanggapi pemberitaan jalan rusak dengan tidak arif dan bijaksana.


"Harusnya yang menanggapi pemberitaan jalan rusak tersebut kapasitas Bupati atau Wakil Bupati jangan seorang Plt Sekda jauh melencengnya karena Tupoksi Sekda itu berada di administrasi dan birokrasi pemerintahan," urai Jaka.


Di era reformasi ini, masyarakat semakin cerdas dalam menanggapi berbagai persoalan hidup di sekitarnya. Persoalan infrastruktur jalan di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Kubah ini masih jauh dari harapan layak. Salah satunya contohnya  infrastruktur jalan rusak itu terpampang didepan mata seperti jalan lintas Kuba - Kubu dan jalan lintas Pujud - Tanjung Medan. Jika dibandingkan dengan jalan di dalam kota Bagansiapiapi yang kondisinya masih 80 persen bagus namun di overlay ulang sehingga menimbulkan kecemburuan. (jon)