7 Hikmah Berpuasa di Bulan Ramadan

7 Hikmah Berpuasa  di Bulan Ramadan

Ibadah puasa dalam Islam dimaksudkan untuk pembinaan, baik rohani maupun jasmani pemeluknya. Dari segi rohani, ibadah puasa setidaknya mengandung nilai-nilai sebagai berikut:

7 Hikmah
1. Menumbuhkan kesadaran bahwa kita semua sama-sama hamba Allah SWT. Sehingga akan timbul sifat untuk saling menghargai sesama, tidak merendahkan orang lain, dan tidak semena-mena.

2. Menanamkan kejujuran. Betapun lapar dan haus, kita tidak akan makan dan minum sekalipun tidak ada yang mengawasinya.

3. Menumbuhkan rasa kasih sayang dan kedermawanan. Rasa lapar dan haus seringkali menggugah kesadaran kita untuk menyayangi anak-anak yatim dan fakir miskin, sekaligus berusaha menyantuni mereka.

4. Menanamkan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Betapa orang yang berpuasa selalu menahan amarah, dan menghindari pertengkaran sekalipun ia didzalimi. Semua itu dilakukan semata-mata agar puasanya tidak batal.

5. Menumbuhkan sifat pemaaf dan persahabatan. Ketidakinginan bertengkar yang dapat membatalkan puasa, menyebabkan kita memaafkan orang lain dan merentangkan tali persahabatan.

6. Mematikan sifat rakus terhadap makanan. Ingatkah kita, ketika sedang tidak berpuasa, berapa banyak makanan dan minuman yang kita konsumsi dalam sehari? Seringkali kita tidak pernah merasa kenyang, dan tidak pernah merasa puas.

Akibatnya kita menjadi pelit untuk berbagi makanan dengan orang lain sekali pun kadang terhadap anggota keluarga kita sendiri. Dan ketika berpuasa kita berbuka dengan semangkok kolak, sudah luar biasanya puasnya.

7. Menumbuhkan rasa syukur. Kalau tidak berpuasa kadangkala keinginan kita untuk makan dan minum begitu liar. Padahal jika kita berpuasa, sekali pun menahan lapar dan haus seharian, sewaktu berbuka mendengar kumandang adzan saja kita sudah bersyukur.

Kita bersyukur dapat menyelesaikan puasa pada hari itu. Dan setelah menikmati segelas minuman kita juga bersyukur, karena dahaga telah teratasi.

Sementara dari segi jasmani, puasa jelas menjadikan tubuh kita sehat. Betapa tidak, pada hari-hari biasa hampir setiap saat kita makan minum sepuas-puasnya. Akibatnya organ pencernaan kita bekerja secara terus menerus.

Mesin saja yang sudah didesain dengan matang kapasitas dan ketangguhannya, jika terus menerus dioperasikan cepat mengalami aus.

Akibatnya terjadilah kerusakan pada pada bagian tertentu. Begitu pula dengan organ pencernaan kita. Jika terus menerus memroses makanan dan minuman yang kita konsumsi akan menyebabkan kerusakan (penyakit).

Beberapa ahli kedokteran pernah menyatakan bahwa banyak penyakit yang menimpa manusia berasal dari perut. Faktanya memang demikian. Orang-orang yang banyak minum umumnya menderita berbagai penyakit antara lain seperti kolestrol, kencing manis dan asam urat.

Oleh karena itu, tidak sedikit dokter yang menyarankan pasiennya berpuasa sebagai terapi penyembuhannya. Dengan demikian benarlah jika dikatakan bahwa puasa dapat menambah atau memulihkan kesehatan.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa begitu luar biasa hikmah yang terkandung dalam ibadah puasa. Namun mengapa perilaku mayoritas umat Islam yang senantiasa menjalankan puasa setiap tahun setidaknya berpuasa wajib pada bulan Ramadan, tidak lebih dari umat lainnya? Itu karena puasa yang mereka kerjakan tidak disertai dengan niat yang benar.

Mari kita isi Ramadan dengan memperbanyak ibadah, meningkatkan silaturahmi, dan ukhuwah islamiyah. Serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di wilayah kita. Semoga amal ibadah puasa Ramadan kita diterima oleh Allah SWT. ***