Herman Sani Berharap Alokasi Anggaran Meningkat

Herman Sani Berharap Alokasi Anggaran Meningkat

BENGKALIS (HR)-Kepala Dinas Kabupaten Bengkalis, Herman Sani, pada acara road show Dinas Pendidikan Provinsi Riau di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Kamis (6/2) sore, mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, berharap alokasi anggaran pendidikan meningkat.

Mengingat, Kabupaten Bengkalis gencar mewujudkan daerah ini sebagai pusat pendidikan.

“Melalui pertemuan ini, kami berharap Pemerintah Provinsi dapat memprogramkan alokasi dana pendidikan lebih besar lagi. Karena Kabupaten Bengkalis masih membutuhkan dana cukup besar dalam pengembangan dan pembangunan sektor pendidikan di daerah ini,” ungkap

Road show Dinas Pendidikan dalam rangka sinkronisasi program APBD-P 2015, APBD 2016 hingga APBD 2018, dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno, bersama pejabat di jajaran Dinas Pendidikan dan Bappeda Provinsi Riau. Road show ini untuk menampung segala masukan dan mensinkronkan program-program pembangunan pendidikan di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau.

Dwi Agus Sumarno, menyampaikan tentang program-program pembangunan sektor pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Provins Riau. Selain itu, kesiapan daerah maupun pihak sekolah untuk melaksanakan kurikulum 2013 yang efektif mulai diterapkan pada tahun 2019 mendatang. Serta upaya untuk meningkatkan data saing di Provinsi Riau, yang dimulai dari penyiapan sarana, fasilitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik.
Menghadapi pelaksanaan kurikulum 2013 yang diterapkan pada 2019. Terungkap pada rapat raod show tersebut, daerah harus menyiapkan perangkat pendukung, seperti kesiapan tenaga pendidik, sarana dan prasarana, kesediaan sumber energi dan ketersediaan jaringan seluler dan jaringan internet.

 “Saya minta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis untuk mendata daerah dan sekolah yang belum tersentuh oleh jaringan listrik dan seluler.

Jika belum ada, maka kita akan usulkan pada PLN maupun operator seluler untuk memasangnya,” ungkap Dwi.  

Dalam penerapan kurikulum 2013, mensyaratkan proses ajar mengajar harus harus mengedepankan informasi teknologi (IT), sehingga perlu didukung dengan ketersediaan listrik dan layanan seluler serta internet. Memang untuk saat ini, sekolah-sekolah kembali memberlakukan KTSP 2006. (adv/humas)