Hari Pertama UN SMP Berjalan Lancar

Di Bengkalis, 4 Siswa tak Ikut Ujian

Di Bengkalis, 4 Siswa tak Ikut Ujian

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP sederajat, Senin (9/5), umumnya berjalan dengan lancar. Namun di Bengkalis, ditemukan ada empat siswa yang tidak mengikuti ujian.  

Di Bengkalis Terungkapnya empat siswa yang tidak mengikuti UN tersebut, terungkap dalam sidak yang digelar Wakil Bupati Bengkalis, Muhammad. Keempat siswa tersebut diketahui adalah siswa SMP Negeri 2 Bengkalis, yang berada di Jalan Kelapa Pati Tengah, Kota Bengkalis.

Kondisi itu dibenarkan Plt Kepala SMP 2 Bengkalis, Yusnidarwati. Kepada Wabup Bengkalis Muhammad, Yusnidarwati menjelaskan, keempat siswa itu tidak mengikuti UN karena ada persoalan keluarga.

Sebelum UN digelar, pihaknya juga sudah melakukan pendekatan kepada siswa maupun orangtua. Namun upaya itu belum membuahkan hasil.

Menangapi hal tersebut, Wabup Muhammad berharap, supaya anak yang tidak mengikuti UN tersebut mudah-mudahan bisa memgikuti ujian susulan dan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan bisa mengatasinya.

Lancar Dari Pekanbaru, Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol mengatakan, secara umum pelaksanaan UN SMP sederajat hari pertama di Riau, berjalan lancar. Pihaknya juga tidak ada menerima laporan soal yang bocor atau ataupun kunci jawaban soal yang beredar.

Pada Senin kemarin, Kamsol juga menyempatkan diri meninjau pelaksanaan UN di empat sekolah di Pekanbaru. Yakni SMPN 1 Pekanbaru dan SMP Cendana Rumbai, yang menggunakan ujian berbasis komputer, serta SMPN 14 SMP dan SMP Ijtihad yang melaksanakan ujian berbasis kertas.

"Alhamdulillah dari pantauan kita di beberapa sekolah di Pekanbaru semua berjalan lancar. Begitu juga di kabupaten/kota lain, kita juga tidak ada menerima laporan beredarnya kunci jawaban," ujar Kamsol.

UN kata Kamsol, tidak lagi menjadi momok bagi siswa untuk kelulusan. Kelulusan siswa ditetapkan oleh sekolah, kelulusan bisa diambil dari akumulasi nilai-nilai yang ada serta penilaian sikap dan prilaku, akhlak dan budi pekerti.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Pekanbaru, Armiati, mengatakan UN di sekolah berjalan lancar. Sebanyak 243 siswanya hadir mengikuti ujian, dan dibagi menjadi tiga sesi, dengan menggunakan tiga ruangan labor.

Sementara itu, salah seorang siswa SMPN 12 Pekanbaru, Zahid, mengatakan ia tidak terlalu susah dalam menjawab soal-soal ujian. Sesuai dengan arahan dari guru dan orangtuanya percaya diri dan berdoa.

"Soalnya gampang-gampang susah, saya percaya dengan apa yang saya pelajari. Berdoa dan belajar, Insya Allah berhasil," kata Zahid.

Ujian di Lapas Dari Lapas Klas IIA Pekanbaru, sebanyak 10 orang warga binaan yang terdaftar mengikuti Ujian Nasional Paket B, juga bisa mengikuti ujian pada hari pertama dengan baik.

Menurut Kasi Pembinaan Lapas Klas IIA Pekanbaru, Yusup Gunawan, secara keseluruhan, ada 12 orang warga binaan yang mengikuti ujian.

"Namun, dua warga binaan kita telah bebas, dan saat ujian tidak datang meski telah dipanggil. Jadi untuk hari ini selanjutnya ada 10 yang mengikuti ujian," terangnya.

Dikatakan, seluruh peserta UN tersebut merupakan murni warga binaan Lapas Klas IIA Pekanbaru. Pihaknya juga merasa yakin, warga binaan tersebut bisa mengikuti ujian dengan baik. Apalagi mereka telah mendapat pembekalan materi selama lebih kurang delapan bulan dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
     
Dalam ujian tersebut, peserta melaksanakan di ruang aula dengan diawasi petugas dari Disdik Pekanbaru. "Sementara untuk pengamanan selama ujian, tetap dilakukan oleh petugas Lapas," sebut Yusup.

Lebih jauh, Yusup menjelaskan bahwa rata-rata warga binaan yang mengikuti ujian merupakan tahanan atas perkara narkoba. "Ada empat orang warga binaan terkait perkara narkoba, dan tiga orang terkait perkara asusila.

Sedangkan perkara pembunuhan ada dua orang. Sisanya perkara pencurian. Rata-rata mereka telah menjalani tahanan lebih dari satu tahun dengan usia antara 26 hingga 32 tahun," tegas Yusup lebih lanjut.(man, nur, dod)