Masih Disandera Abu Sayyaf

Pemerintah Kantongi Info Lengkap 4 WNI

Pemerintah Kantongi  Info Lengkap 4 WNI

JAKARTA (riaumandiri.co)-Pemerintah mengaku telah memiliki informasi lengkap, tentang keberadaan empat orang Warga Negara Indonesia, yang hingga kini masih disandera salah satu faksi Kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

"Kita pantau terus perkembangan, dalam arti kita tahu mereka ada di mana, di kelompok mana.

Pemerintah Kita informasi tersebut sudah lengkap dan kita kemarin sudah perkuat lagi koordinasi kita," ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di komplek Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).

Ia mengakui, setelah berhasil membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, pemerintah masih punya PR besar, yakni membebaskan empat orang WNI yang kini masih korban penyanderaan salah satu faksi kelompok Abu Sayyaf tersebut.

Lebih lanjut, Retno menjelaskan, pemerintah akan menggunakan strategi yang berbeda untuk membebaskan keempat WNI itu. Menurutnya, keadaan di lapangan saat ini sangat dinamis.

"Masing-masing kasus memiliki karakter yang berbeda, jadi kita tidak bisa bekerja dengan satu template untuk tiap kasus. Dan yang harus diingat, bahwa situasi lapangan sangat dinamis, dengan template itu tidak mungkin.

Disiapkan satu skenario kalau situasi di lapangan dinamis dan kita ngotot dengan template yang ada kan tidak mungkin. Situasi dinamis harus direspons dengan approach yang dinamis juga," jelas Retno.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan kemarin telah mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas rencana pembebasan keempat WNI itu. Diharapkan dalam waktu dekat keempat WNI bisa dibawa pulang ke Indonesia.

"Kemarin ada rapat di kantornya Pak Menko Polhukam untuk memperkuat koordinasi kita dalam rangka pembebasan empat WNI," tambahnya.

Selain itu, pada 5 Mei mendatang, akan dilakukan pertemuan antara menteri luar negeri dan panglima tentara tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina di Yogyakarta. Pertemuan itu akan membahas pengamanan wilayah laut tiga negara yang belakangan marak penculikan oleh kelompok militan.

Retno berharap, pertemuan itu akan membuahkan hasil yang memuaskan untuk menjaga keamaan wilayah laut tiga negara.

Pertemuan menlu dan panglima tentara ketiga negara ini menyusul maraknya aksi penculikan dan pembajakan kapal di wilayah laut perbatasan. Pelaku penculikan selama ini adalah kelompok militan di Filipina. (dtc, ral, sis)