Dibuka Wawako

Unilak Gelar Seminar Kompetensi Internasional Tenaga Kerja

Unilak Gelar Seminar Kompetensi Internasional Tenaga Kerja

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Universitas Lancang Kuning melaksanakan Seminar Kompetensi Internasional Tenaga Kerja Riau, bersama PT Wirerope/Ecitb Indonesia, Selasa (26/4), di Aula Perpustakaan.

Kegiatan itu diadakan setelah sehari sebelumnya dilakukan penandatanganan  MoU dan Mo kerjasama antara Unilak dengan perusahaan. Dibuka langsung Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, dihadiri perwakilan komisi IV DPRD Batam, perwakilan Komisi E DPRD Provinsi Riau, Kepala Dinas Pendidikan provinsi/kota.

Menghadirkan narasumber dari ECITB Indonesia, Mr Jason Riley (ECITB International Business Development Manager) Mr David J Vikress (Direktur Wirerope Indonesia) Kushadi Yahya

Unilak (Chairman of Jaringan Pemberdayaan SDM Kepulauan Riau) Peserta Seminar Perwakilan Universitas Di Kota Pekanbaru, Para Dekan Fakultas, Ketua Program Studi Para Kepala SMK se Kota Pekanbaru.

Ayat Cahyadi dalam kata sambutannya mengatakan, di Pekanbaru angka pengangguran terbuka masih tinggi, hal itu dipicu lantaran masih banyak lulusan Sekolah Menengah Atas dan sarjana yang memilih- milih pekerjaan. Di tahun 2014 lalu, angka penganggurandi Pekanbaru untuk jumlah diatas rata-rata Nasional.

" Jika angka rata- rata pengangguran terbuka Nasional sekitar 5,7 persen, di Pekanbaru justru diatasnya yakni 9,2 persen.

Di Pekanbaru lulusan SMA dan Sarjana suka pilih- pilih kerja, mereka maunya kerja cuma dikantoran saja. Dari survei menunjukkan mereka malu dan gengsi kalau kerja kasar dilapangan," kata Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, usai menghadiri seminar Kompetensi Internasional Tenaga Kerja Riau di Aula Fakultas Hukum Unilak, Selasa,(26/4).

Semestinya lulusan SMA dan Sarjana menurut Ayat tidak berlaku demikian, pasalnya masih banyak lapangan pekerjaan di Pekanbaru yang bisa diisi oleh putra-putri daerah.

 Penyebab lain tingginya pengangguran di Pekanbaru karena banyaknya urbanisasi penduduk yang masuk dari luar daerah ke Pekanbaru.

"Kenyataan ini berbanding dengan kondisi Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang paling tinggi di Provinsi Riau. HaruSnya jika IPM tinggi, pengangguran jadi berkurang, tapi ini yang terjadi justru sebaliknya,"katanya.

Disinggung upaya Pemko Pekanbaru untuk mengurangi angka penggaguran terbuka di Pekanbaru, Ayat mengaku jika pihak Pemko kedepan akan melakukan pelatihan kepada lulusan SMA dan SMK. Sehingga setiap lulusan memiliki skill yang bisa dijual didunia kerja.

Namun saat ini kendalanya Pekanbaru belum memiliki Balai Latihan Kerja (BLK). Padahal BLK sangat dibutuhkan untuk memberikan keterampilan kepada lulusan SMA dan SMK atau bahkan Sarjana di Pekanbaru.

"Kalau kita punya BLK bisa saja nanti bekerja sama dengan lembaga sertifikasi bertaraf international. Sehingga tenaga kerja kita siap untuk bersaing di kancah nasional dan international,"katanya.

Sementara itu, Rektor Unilak Dr Hj Hasnati, menyatakan sangat berharap seminar yang diadakan menjadi langkah awal guna mempersiapkan alumni-alumni pada lembaga pendidikan bumi melayu agar dapat masuk ke pasar kerja dan bisa bersaing bersama tenaga kerja ASEAN lainnya.

 Walaupun secara kawasan MEA memiliki tujuan yang baik yaitu untuk meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN.

"Hal ini telah berdampak kepada ketatnya persaingan tenaga kerja, menyikapi hal ini, mari kita sama-sama sebagai penyelenggara pendidikan dan juga pencetak aset-aset tenaga kerja tentulah sangat berharap dapat mencetak para tenaga kerja yang siap dan mampu bersaing di kancah dunia kerja dalam regulasi MEA ini," tandasnya.(her).