Sering Terjadi Berulang

Polda Selidiki Karhutla di Rupat

Polda Selidiki Karhutla di Rupat

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Kepala Kepolisian Daerah Riau, Brigjen Pol Supriyanto, mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap kasus kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi berulangkali di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Karena itu, penyelidikan khusus akan dilakukan di kawasan itu.

Polda Dikatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, yang menyebutkan seringnya terjadi Karhutla di kawasan itu.

"Pasti diselidiki. Kita tidak hanya di sana (Rupat,red), di kawasan lain juga," tegas Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto, usai Salat Jumat di Mapolda Riau, Jumat (22/4).

Sebelumnya, BPBD Riau memaparkan adanya kebakaran lahan berulang yang terjadi di Pulau Rupat, Bengkalis. Tidak hanya di lokasi milik masyarakat, kebakaran tersebut juga ada yang berada dalam kawasan milik perusahaan.

Terkait hal itu, Kapolda menegaskan, pihaknya akan memberlakukan proses hukum bagi mereka yang diduga melakukan kejahatan lingkungan tersebut. Baik oleh pihak perusahaan, mau pun perorangan."Kita tindak, jika terbukti baik perorangan atau pun oknum perusahaan," tegas Supriyanto.

Lebih lanjut, dikatakan Supriyanto hingga kini aparat kepolisian bersama TNI, serta tim pemadaman Karhutla masih terus melakukan upaya pemadaman hingga pencegahan. Petugas terus melakukan pembangunan kanal bloking dan embung khususnya di kawasan gambut yang dinilai rawan terbakar. Pembangunan ini dilakukan di seluruh jajaran Polres dengan bahu-membahu bersama TNI, dan masyarakat.

"Semua yang rawan kita antisipasi. Kanal bloking dan pembangunan embung tetap dilakukan," sebut Supriyanto.Dalam proses penegakkan hukum, pihaknya selaku Satgas Gakkum Penanggulangan Karlahut Riau tetap akan melanjutkan dan menuntaskan proses penyelidikan, dan penyidikan. "Yang sudah masuk ke penyidikan tetap kita teruskan (proses hukumnya)," pungkasnya.

Berulang Sebelumnya, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengungkapkan adanya kebakaran lahan yang terus berulang di kawasan Pulau Rupat. Dari pengamatan timnya, dari total lahan yang terbakar, ada yang masuk dalam lahan milik perusahaan.

"Di sana ada lahan gambut (mayoritas, red). Tadi (kemarin, red) kita sudah paparkan di depan tim monitoring Karlahut dari Menkopolhukam RI. Mudah-mudahan dapat ditindak lanjuti satgas," ujarnya ketika itu.

Sedangkan Ketua Tim Monitoring Menkopolhukam RI, Brigjen Drs Wakin Mardiwiyono menegaskan, pihaknya akan segera melakukan rapat untuk membahas jeratan hukum yang berat bagi pelaku pembakar lahan, baik perorangan atau perusahaan. "Agar ada efek jera. Kita akan bahas bagaimana supaya dapat sanksi paling berat," tegasnya. (dod, grc