Usia 110 Tahun

Sukiman Tetap Energik Jualan Keliling Kampung

Sukiman Tetap Energik Jualan Keliling Kampung

Walau(riaumandiri.co)- di bawah terik matahari yang begitu panas, Mbah Sukiman beserta istrinya warga Temusai yang tinggal di Langsat Permai, Kecamatan Bungaraya terus berjuang keliling kampung menjual sayur-sayuran dengan berjalan kaki.

Usia Mbah Sukiman yang sudah mencapai 110 tahun itu, tidak membuat dirinya patah semangat dalam menjalani hidup di dunia yang penuh persaingan ketat. Mbah Sukiman yang selalu didampingi istrinya Mbah Tiwen dengan usia yang lebih tua darinya, yaitu sekitar 130 tahun, membuat Mbah Sukiman lebih santai dan semangat untuk membawa barang dagangan yang akan dijualnya.

Kebersamaan mereka berdua yang selalu kompak  berjalan kaki keliling kampung sambil menjual dagangannya, membuat masyarakat yang melihatnya terharu dan prihatin. Karena diusia yang sangat tua dan seharusnya menikmati hari tuannya, namun ini  justru sebaliknya, mereka bekerja keras seperti orang muda.

"Banyangkan saja, diusia ratusan tahun mereka berdua selalu bersama berjalan kaki keliling kampung yang jaraknya kurang lebih sekitar 10 Km pulang pergi sambil membawa dagangannya. Mereka selalu romantis dan semangat dalam berdagang walau berjalan kaki dibawah terik matahari," kata Titin warga Temusai, Rabu (13/4).

Mbah Sukiman beserta istrinya yang sedang berjalan kaki menuju Kampung Langsat Permai, Rabu (13/4) saat Haluan Riau menghampirinya. Dia mengaku, pekerjaan berdagang keliling ini sudah bertahun-tahun mereka lakoni. Dengan berdagang inilah kakek-nenek ini bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama makan dan minum.

"Modal dagang saya mengambil sayur-sayuran dari warung dengan sistem kepercayaan saja. Setelah sayur yang kita jual habis, hasilnya kita berikan sama yang  punya warung dan untungnya buat Mbah dan belanja untuk keperluan sehari-hari. Begitu seterusnya," urai Mbak sambil menyapu keringat di pipinya.

Kakek-nenek ini mengaku mendapat bantuan raskin dari pemerintah, namun bantuan dana sosial untuk orang jompo/lanjut usia yang dikabarkan setiap bulan ada, kakek-nenek ini juga tidak memperolehnya.

"Selama ini saya hanya dapat bantuan beras miskin saja nak, kalau bantuan lain belum ada. Jadi mau tak mau dari pada saya duduk dirumah mendingan saya berjualan dengan sekuat tenaga,"ujarnya.

Ketika ditanya, apa tidak capek berjalan kaki keliling kampung yang jaraknya sangat jauh, ia menjawab capek.
"Kalau dipikir capek juga nak. Apalagi kalau pas jalan kakinya sampai ke kampung Sungai Tengah yang jauh di sana, tapi bagaimana lagi. Di samping itu juga, kalau saya dan mbah wedok (nenek) tidak berjalan kaki, justru malah pegel semua bagian lutut dan betis. Yang penting sekarang mensyukuri sajalah apayang dapat kita lakukan," ujarnya.

Sementara itu, Penghulu Kampung Temusai Markuat membenarkan Mbah Sukiman adalah warganya yang sudah tinggal di kampungnya puluhan tahun yang lalu. Namun sekarang keberadanya tidak jelas, kerena kadang tinggal di Temusai dan kadang tinggal di Langsat Permai.***