MESKI TERJADI PERLAMBATAN EKONOMI GLOBAL

Kinerja BRK Lebih Baik Dibanding BPD Lain

Kinerja BRK Lebih Baik Dibanding BPD Lain

PEKANBARU(riaumandiri.co)-Direktur Bank RiauKepri Irvandi Gustari mengatakan, kondisi kinerja di Bank Riau Kepri lebih baik bila dibandingkan dengan Bank Pembangunan Daerah lain. Meski terjadi perlambatan ekonomi global ditambah dengan bencana kabut asap di akhir tahun 2015.

"Alhamdulillah kinerja BRK tahun 2015 masih lebih baik dibanding BPD lain, padahal begitu banyak faktor yang secara tidak langsung mengakibatkan lesunya perekonomian. Tahun 2015 inijuga berlaku Peraturan Menteri Keuangan No 235 Tahun 2015. Dana Pemerintah dikonversi kedalam bentuk SBN, kemudian, harga minyak juga menurun sehingga mengurangi DBH Riau dan Kepulauan Riau," kata Irvandi usai menggelar Rapat Evaluasi Kinerja Triwulan I, Rabu (6/4).

Meski diakui, kinerja BRK tahun 2015 lalu selain dari kondisi eksternal juga berdampak dengan adanya peningkatan angka kredit macet yang relatif cukup besar dan sudah terjadi sejak tiga sampai empat tahun lalu.

Selain itu, lanjutnya, adanya peningkatan biaya bunga yang lumayan besar, berasal dari dana pihak Ketiga terutama pemerintah juga mempengaruhi perolehan laba Bank RiauKepri tahun 2015. Yakni, dari laba Rp690 miliar menjadi Rp418 miliar. Meski demikian dalam kondisi ekonomi global yang melambat kembali disebutkannya, kinerja Bank RiauKepri relatif lebih baik dibanding BPD lain yang ada.

Pernyataan tersebut dapat di lihat dari Rasio Keuangan BRK per 31 Desember 2015. Nilai Capital Adequacy Ratio sebesar 20.78 persen, Return on Asset sebesar 1.69 persen, Return on Equity sebesar 16.9 persen, Net Interest Margin sebesar 6.08 persen, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 83.86 persen, Non Performing Loan Gross 4.12 persen dan NPL Net Sebesar 0.23 persen.

Bila dibandingkan dengan lima BPD lain periode sama, yakni per 31 Desember 2015 tingkat kinerja BRK sangat relatif jauh lebih baik. Di antaranya, Bank DKI, Bank Jawa Barat Banten, Bank Sumut, Bank Kaltim dan Bank Nagari.

Dicontohkannya, Bank DKI, CAR sebesar 24.53 persen, ROA sebesar 0.89 persen, ROE sebesar 6.11 persen, NIM, sebesar 6.61 persen, BOPO, 90.99 persen, NPL Gross 7.69 persen dan NPL Net Sebesar 4.23 persen.

Bank Jawa Barat Banten (BJB) CAR, sebesar 15.85 persen, ROA sebesar 2.04 persen, ROE sebesar 23.10 persen, NIM  sebesar 6.32 persen, BOPO 83.31 persen, NPL Gross 2.91 persen dan NPL Net Sebesar 0.86 persen. Begitu juga dengan tiga bank lagi yang telah disebutkan diatas.

" Tahun 2016 merupakan tahun penuh tantangan, Bank Riau Kepri sudah melakukan antisipasi melalui RBB (Rencana Bisnis Bank) 2016. Mengedepankan aspek kehati-hatian (prudent) dan wellplanned, patut disyukuri untuk tahun per 31 Maret 2016 laba Bank Riau Kepri sudah mencapai sebesar Rp 106 M (gross). Rapat evaluasi kinerja seluruh Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Triwulan pertama tahun 2016 sejak 4-6 April lalu. Membahas mengenai kinerja masing-masing Cabang juga untuk melakukan pembenahan," kata Irvandi.

Pembahasan tersebut meliputi peningkatan DPK Non Pemda, percepatan pertumbuhan kredit UMKM, pembenahan kinerja kantor Cabang yang mengacu pada budaya kerja produktif dan kompetensi. Kemudian peningkatan penerapan GCG dan Transparansi serta penyelesaian kredit macet yang terjadi sejak 3-4 tahun lalu di kantor-kantor cabang tertentu. Akan diselesaikan melalui proses jalur hukum, jalur penyelamatan kredit (rescheduling dan restructuring), melalui jalur penyelesaian kredit (lelang/eksekusi jaminan), peningkatan kualitas pelayanan disetiap kantor cabang secara berkesinambungan.

Dengan demikian, kata Irvandi, yang juga Ketua Bidang Strategic Asbanda mengatakan, setiap cabang agar melakukan jemput bola ke nasabah dan calon nasabah mengedepankan kualitas pelayanan. Bank Riau Kepri merupakan salah satu dari 14 BPD yang terinterkoneksi dengan BPD lain di Indonesia. Dibawah koordinasi Asbanda akan mendapat manfaat percepatan pelayanan bagi nasabah BRK. Diluncurkan saat soft launching BPD One saat seminar Nasional pada 2 April 2016 lalu, selanjutnya 12 BPD lainn akan tergabung dalam interkoneksi seluruh BPD pada akhir Mei 2016.***