RENGAT (riaumandiri.co)-Masyarakat Inhu saat ini mengeluhkan kondisi litrik diwilayah tersebut. Pasalnya dalam satu hari listrik sempat sampai 10 kali mati mendadak dan tidak beraturan dengan durasi pemadaman yang singkat.

“Pernah listrik ini mati mendadak sebanyak 10 kali dalam sehari tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat. Banyak sudah peralatan elektronik masyarakat yang mengalami kerusakan akibat listrik sering mati,” keluah seorang warga desa Japura, Kecamatan Lirik, Ahmad, didampingi istrinya, Kamis (7/4).

Diungkapkannya, kondisi seperti ini membuat masyarakat menjadi gerah, karena pelayanan yang menurun tersebut merugikan pelanggan. Sementara pihak PLN tidak pernah bersedia memberi kompensasi apapun kepada pelanggan yang sudah kecewa atas pelayanannya.

Sering matinya listrik mendadak tersebut menurut pihak PLN Area Rengat disebabkan oleh empat unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) mengalami gangguan, sehingga terpaksa harus dilakukan pemadaman bergilir.

“Ada gangguan pada mesin PLTMG Lirik sejak beberapa hari lalu, saat ini sedang dalam perbaikan,” kata Asisten Manajer Pembangkit PLN Area Rengat, Arip Supriyadi, kepada wartawan.

Perbaikan mesin ini diperkirakan hingga pertengahan bulan April mendatang, sehingga PLN Area Rengat, menjadwalkan pemadaman bergilir terhadap listrik pelanggan. Pemadaman bergilir dilakukan pada malam hari untuk wilayah Inhu, sebagian wilayah Inhil, dan Pelalawan.

Arip juga menjelaskan, pemadaman bergilir terpaksa dilakukan karena akibat gangguan pada PLTMG, maka arus listrik mengalami defisit mencapai 5,4 MW pada malam hari atau saat beban puncak dari pukul 18.00 WIB sampai 22.00 WIB. (rez)