Narkotika Ratusan Juta Dimusnahkan

Narkotika Ratusan Juta Dimusnahkan

PEKANBARU (HR)-Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, memusnahkan narkotika berbagai jenis senilai ratusan juta rupiah, Rabu (4/2). Barang bukti tersebut hasil sitaan dari lima tersangka yang dibekuk selama Januari 2015.
Kelima tersangka diduga pengedar narkotika lintas provinsi. Tiga di antaranya, yakni Marudut Malau, dengan barang bukti 389,6 gram sabu-sabu, 271 butir pil ekstasi berbagai merek, serta narkoba jenis daun ganja kering seberat 12,2 gram. Marudut diringkus saat berada di Jalan Lintas Riau, KM 5, Dusun Simpang Pujud, Bahtera Makmur, Kecamatan Bagan Sinembah, Rohil, Rabu (21/2).
Tersangka berikutnya, Saipul Bahri alias Badek, dengan barang bukti berupa narkoba jenis sabu-sabu seberat 6,1 gram. Dirinya dibekuk saat berada di Dusun Bangun Jadi, Desa Bahtera Makmur, Bagan Sinembah, Rohil. Sementara seorang lainnya, yakni tersangka Maruba Silalahi dengan sabu seberat 0,6 gram yang diciduk di tempat yang sama.
Sementara untuk 2 tersangka lainnya, dibekuk di kawasan Kota Pekanbaru, yakni Rahman Guci, ditangkap di Jalan Todak, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai. Dari tangannya, polisi mengamankan 85,7 gram sabu-sabu. Lalu tersangka Afrizal alias Eri, ditangkap saat berada di Jalan Jambu Mawar, Kelurahan Tampan. Darinya polisi amankan 1,8 gram sabu.
Dikatakan Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Riau, Kombes Hermansyah, menjelaskan kalau tiga tersangka di Rohil merupakan pengedar narkoba lintas provinsi. Mereka, mendapatkan sabu-sabu karena disuplai oleh pengedar besarnya di Provinsi Sumatera Utara.
"Dugaan kita, mereka adalah bandar besar di Rohil. Mereka mendapatkan narkoba dari provinsi Sumut lalu diedarkan disana (Rohil,red). Penelusuran inilah yang terus kita dalami agar bandar di Sumut ini bisa ditangkap secepatnya," ujar Hermansyah.
Lebih lanjut mantan Kabid Humas Polda Riau tersebut menjelaskan kalau Kabupaten Rohil kerap menjadi sasaran peredaran narkoba, mengingat daerahnya yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga, Selat Malaka dan negara tetangga Malaysia. "Memang Rohil sangat rentan jadi target masuknya narkoba, seperti dari Aceh dan lainnya," pungkasnya.(dod)