Giliran Heli MI 171 Mendarat di Pekanbaru

Giliran Heli  MI 171 Mendarat  di Pekanbaru

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana, akhirnya memenuhi janji membantu pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau.

 Hal itu seiring dengan telah didatangkan satu unit helikopter jenis MI 171. Helikopter itu mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Sabtu (25/3) akhir pekan kemarin.


Giliran Heli
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, heli tersebut akan bertugas mengatasi Karhutla dengan water bombing, sampai kondisi di Riau dinilai benar-benar sudah aman.

"Heli yang datang baru satu dulu, kondisi di wilayah Riau saat ini nihil kebakaran, karena beberapa hari ini diguyur hujan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun  Pekanbaru, Sugarin, mengatakan, untuk saat ini cuaca di wilayah Riau umumnya bersifat cerah hingga berawan.

Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, serta disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi merata di wilayah Riau pada sore atau malam hari. "Dalam seminggu ini Riau sudah diguyur hujan, dan hotspot di wilayah Riau pun nihil. Hotspot hanya ada di Kepri 13 titik," ungkap Sugarin.

Sebelumnya, Lanud Roesmin Nurjahdin, Pekanbaru, juga telah mendapatkan bantuan dari Mabes TNI satu Heli Puma SA 330, yang akan membantu patroli dan membantu memadamkan kebakaran di wilayah Riau. Heli Puma ini juga akan membawa personil TNI yang akan diterjunkan diwilayah yang tidak bisa dijangkau melalui jalur darat. nur

46 Tersangka
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, mengungkapkan, sejak awal tahun ini, pihaknya telah menetapkan 46 orang tersangka Karhutla. Kasusnya ditangani di sejumlah Polres yang ada di wilayah hukum Polda Riau.

Dari jumlah itu, Polres Dumai merupakan yang terbanyak menangani kasus Karhutla dengan 18 tersangka. Satu di antaranya telah telah menjalani proses tahap II atau pelimpahan tersangka dan barang bukti ke pihak Kejaksaan.

Sementara itu, Polres Bengkalis, Polres Rokan Hilir, Polres Pelalawan, dan Polres Siak, masing-masing memeriksa enam tersangka. "Dari 24 tersangka pembakar lahan di empat Polres tersebut, 16 berkas tersangka telah dilimpahkan ke Kejaksaan atau tahap I," jelas Guntur.

Sedangkan di Polres Indragiri Hulu, telah menetapkan empat tersangka pembakar lahan dengan dua diantaranya telah menjalani proses pemberkasan di Kejaksaan. "Terakhir Polres Meranti menetapkan satu tersangka yang telah menjalani tahap I di Kejaksaan," lanjut mantan Kapolres Pelalawan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Guntur juga mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir ini, tercatat seluas 250,725 hektare lahan terbakar yang disidik polisi. Dimana, Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan wilayah dengan luas kebakaran yang cukup parah yakni 95,5 hektare.

 Angka tersebut merupakan yang terluas dibanding daerah lainnya, namun hingga kini baru satu tersangka yang berhasil diamankan.

Dijelaskan Guntur, dari seluruh perkara kebakaran lahan dan hutan yang ditangani jajaran Polda Riau berasal dari perorangan dan belum ada tersangka dari korporasi. "Modus seluruh tersangka adalah membakar untuk membuka lahan," paparnya. (dod)