Rakor BKP Tahun 2016

Sagu Jadi Komoditi Pangan

Sagu Jadi Komoditi Pangan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Darmansyah  mengatakan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras, pihaknya melakukan sosialisasi untuk menjadikan sagu sebagai komoditi pangan masyarakat  

Hal tersebut disampaikan Darmansyah, usai acara pembukaan rakor BKP tahun 2016 yang dilaksanakan di Hotel Grand Elite, Pelanbaru. Rakor tersebut dihadiri oleh Kepala BKP, Kepala Bappeda kabupaten/kota, Sekretaris BKP dan Pejabat Perencanaan BKP kabupaten/kota.

Menurut Darmasyah, saat ini produksi sagu di Riau sudah mencapai 246 ribu ton per tahun, sedangkan yang konsumsi baru delapan persen, dua tahun lalu bahkan hanya dua persen.

"Kegiatan BKP sekarang adalah mengampanyekan dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa sagu sangat baik sebagai sumber karbohidrat pengganti beras," jelas Darmansyah.

Sagu
Setiap tahun BKP melakukan sosialisasi kepada anak sekolah mulai dari SD, SMP, hingga SMA.Selain itu, BKP juga mengerahkan uusaha untuk melakukan pembinaan kepada  industri kecil "Kita berharap ke depan, sagu lebih familiar di Riau,  bahkan bukan hanya di Riau tetapi di Indonesia," harapnya.

Darmansyah percaya bahwa sagu bisa bersaing di masyarakat karena hanya ada beberapa negara yang memproduksi sagu. "Saya yakin dan percaya itu akan berhasil," ungkap Darmansyah.

Disebabkan  kekurangan komoditi beras di Riau yang semakin meninggkat , hingga peningkatan produksi tidak seimbang, maka pemerintah berusaha untuk mengimbangi dengan konsumsi sagu.

"Kita siapakan Surat Edaran Gubernur supaya hotel menyiapkan menu sagu di sarapan pagi mereka, ini akan menjadi agenda per tahun karena  kita selalui kekurangan beras setiap tahun," jelas Darmansyah.

BKP berencana untuk  memunculkan kuliner-kuliner elit yang berbahan baku sagu. Satu atau dua tahun subsidi oleh APBD  Pemerintah Provinsi, BKP akan me rekrut pengrajin-pengrajin sagu.

"Tahun ketiga akan mandiri dan pada hari hari pangan sedunia akan kita coba makanan dari sagu," jelasnya.

Dijelaskan Darmansyah,  kekurangan beras di Riau dalam setahun seanyak 376 ribu ton sedangkan kemampuan produksi setahun 242 ribu ton. Karbohidrat bukan hanya beras tapi juga ada pada sagu dan  umbi-umbian.

Sagu karbohidratnya tinggi dan kalori rendah."Untuk itu, orang yang diabetes segerah konsumsi sagu," kata Darmansyah.

Di Riau ini kabupaten penghasil adalah Meranti, Bengkalis, Inhil.
"Kita akan ciptakan Duta Sagu apalagi sagu kita terbaik di Indonesia," tutup Darmansyah.(mg1)